Walau ekonomi nasional tengah melambat, namun pembiayaan ritel Bank Muamalat masih tetap menunjukkan pertumbuhan.
"Sebab pembiayaan ritel juga menjadi perhatian besar kami selain pembiaayan korporasi. Kedepan kami akan lebih memperbesar porsi pembiayaan ritel dibanding korporasi," kata Direktur Retail dan Consumer Banking Bank Muamalat Purnomo B Soetadi dalam konferensi pers, Minggu (15/5/2016).
Purnomo menegaskan walau ekonomi nasional tengah melambat setahun terakhir, namun kegiatan usaha pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) masih relatif bertahan. Sektor perdagangan masih mendominasi dari pembiayaan ritel Bank Muamalat. "Cuma berapa realisasi volume pembiayaan ritel kami baru akan kami publikasikan nanti tanggal 23 Mei 2016," ujar Purnomo.
Selain itu, pembiayaan konsumsi terutama KPR masih tetap tumbuh di Kuartal I 2016 masih tetap tumbuh dan kini mencapai Rp8 triliun. Bahkan dibanding Kuartal I 2015 masih sedikit lebih tinggi pertumbuhannya. "Karena memang pembiayaan KPR di perbankan syariah secara umum juga tidak terlalu tinggi. Karena tak lepas dari kondisi pasar properti kita yang juga tidak tumbuh tinggi," tambah Purnomo.
Mengacu data Bank Indonesia per Februari 2016, jumlah pembiayaan yang telah disalurkan Bank Muamalat mencapai Rp21,62 triliun. Jumlah ini turun 1,81 persen dibanding Kuartal I 2016 yang mencapai Rp22,02 triliun.