Penjualan SBR002 Via BCA Mencapai Rp1,1 Triliun

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 16 Mei 2016 | 07:38 WIB
Penjualan SBR002 Via BCA Mencapai Rp1,1 Triliun
Kantor Pusat BCA di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (1/5/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) telah menawarkan selama lebih dari dua pekan Saving Bond Ritel seri SBR002 melalui agen penjual mencapai Rp 1,1 triliun. Hingga saat ini Pemesanan SBR002 mencapai 84,61 persen dari target yang dibidik BCA sebesar Rp 1,3 triliun.

Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe, Senin (16/5/2016).

Kiswoyo menegaskan BCA masih merasa optimistis dapat memenuhi target hingga masa penawaran SBR002 berakhir. Sebab, daya tarik surat utang ritel ini kian bertambah pasca Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memangkas tingkat bunga penjaminan sebesar 25 bps menjadi 7 persen untuk simpanan dalam bentuk rupiah di bank umum. "Penurunan bunga LPS akan berlaku mulai 15 Mei 2016 hingga 14 September 2016, pastinya funding di bank makin habis," kata Kiswoyo.

SBR002 resmi dijajakan bagi investor mulai tanggal 28 April 2016 hingga 19 Mei 2016. Instrumen ini memiliki fitur kupon mengambang dengan tingkat kupon dipatok minimal 7,5 persen. Setelah satu tahun kepemilikan, investor dapat mencairkan dana di awal (early redemption) maksimal 50 persen dari total investasi.

Sementara emiten PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) berencana bakal menyulap bekas pabriknya di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, sebagai Museum dan Education Park. Bekas pabrik seluas 3,2 hektare tersebut bakal diubah menjadi kelas-kelas Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI). "Untuk proyek besarnya, akan diawali mulai tahun depan," tambah Kiswoyo.

Dengan pembangunan tahap per-tama, sebanyak 24 kelas dulu, tidak hanya lahan bekas pabrik yang berada di Jalan Veteran, namun rencana tersebut juga bakal dilakukan pada eks pabrik yang berada di Jalan Siti Fatimah Binti Maimun, yang memiliki luas sekitar 49 hektare. Di mana terdapat Telogo Ngipik, yang saat ini juga sudah dikembangkan menjadi kebun percobaan serta Kampus C UISI, dengan lama perkiraan pengerjaan, diprediksi akan berlangsung sekitar lima tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI