PT Bank Sahabat Sampoerna mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang memuaskan pada Kuartal I 2016. Laba tahun berjalan sebelum pajak atau laba kotor tercatat Rp15,3 miliar atau meningkat 29,3 persen dari periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp11,8 miliar.
Peningkatan laba perseroan ditopang oleh peningkatan pertumbuhan penyaluran kredit dan perolehan dana pihak ketiga (DPK). Peningkatan penyaluran kredit dan DPK berkontribusi meningkatkan pendapatan bunga bersih. Henky Suryaputra, Chief Financial Officer Bank Sahabat Sampoerna menjelaskan bahwa peningkatan pendapatan bunga bersih ini ditopang oleh pendapatan bunga yang meningkat sebesar 61,3 persen dari semula Rp125,1 miliar pada 2015 menjadi Rp201,8 miliar pada tahun ini.
Sedangkan ROA & ROE masing-masing berada pada tingkat 1,00 persen & 5,28 persen. Dari sisi neraca, total aset per 31 Maret 2016 tercatat sebesar Rp6,3 triliun meningkat sebesar 57,9 persen dibading periode sebelumnya sebesar Rp3,9 triliun.
Hingga Maret 2016, jumlah jaringan Kantor Bank Sampoerna telah mencapai 18 Kantor yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia. Bank Sahabat Sampoerna juga telah dilengkapi dengan beberapa layanan perbankan seperti ATM yang bekerjasama dengan jaringan Prima dengan lebih dari 88.000 mesin ATM, Internet Banking, Phone Banking, Debit Card serta layanan Call Center di nomor telpon 1500035.
"Untuk peningkatan bisnisnya, Bank Sampoerna juga akan terus bersinergi dengan mitra strategis yaitu Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati dengan memanfaatkan lebih dari 120 jaringan kantor cabangnya di beberapa daerah di Indonesia," tutup Henky.
Saat ini, kepemilikan Bank Sahabat Sampoerna dikuasai 2 grup besar Pemegang Saham, yakni Grup Sampoerna Strategic melalui PT Sampoerna Investama (83 persen) dan Grup Alfa melalui PT Cakrawala Mulia Prima (16% persen serta Ekadharmajanto Kasih (1 persen).