Suara.com - Bank Riau dan Kepulauan Riau tidak lama lagi membuka kantor cabang di Jakarta sebagai salah satu bentuk ekspansi pengembangan kompetisi perusahaan.
"Walau pun baru bergabung di Bank Riau Kepri akan banyak hal yang harus dipercepat, terutama dalam pengembangannya," kata Direktur Bank Riau Kepri (BRK) Dr Irvandi Gustari pada dialog sinergi pemerintah bersama masyarakat Riau di Jakarta khususnya kalangan mahasiswa, Sabtu (14/5/2016).
Acara ini difasilitasi oleh Kantor Badan Penghubung Perwakilan Riau di Jakarta, dengan tema "Melalui Sinergi Pemerintah, Swasta dan Masyarakat Kita Tingkatkan Pembangunan Ekonomi Provinsi Riau".
Acara berlangsung di Gedung Sekar Wangi Jl. Alternative Cifor Kabupaten Bogor.
Panitia juga mengundang Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau yang diwakili Kepala Kantor Penghubung Provinsi Riau di Jakarta Doni Aprialdi SH.
Hadir juga tokoh masyarakat Riau di Jakarta yang juga mantan Ketua DPRD Riau drh Chadir MM, tokoh senior masyarakat Riau di Jakarta dan Bogor Ir Ilyas, Kepala UPT Anjungan Riau di TMII, Pengurus Persatuan Mahasiswa Riau (PEMARI), Pengurus Serumpun Masyarakat Riau Banten (SEMARI), Pengurus Ikatan Pelajar Mahasiswa Riau Bogor (IPMR) dan Pengurus Himpunan Pelajar Mahasiswa Riau Jakarta (HIPEMARI), serta hadir juga masyarakat dan mahasiswa Riau yang berdomisili di Jakarta sebanyak 200 orang.
Dalam pidatonya, Irvandi mengatakan, BRK termasuk kategori bank pembangunan daerah (BPD) memiliki misi menumbuhkembangkan kegiatan masyarakat dengan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Menurut Irvandi, misi tersebut belum berjalan baik karena berbagai faktor, salah satunya kinerja karyawan yang belum optimal sehingga membutuhkan perbaikan sistem kerja.
"Namun ketika saya masuk, perimbangan dananya dominan ke dana pemda. Mulai saat ini dana umum akan digencarkan untuk menguatkan dan kemandirian perusahaan," katanya.
Irvandi menyatakan, dalam menumbuhkembangkan perusahaan, BRK kemudian memperluas jaringan, dan saat ini sudah ada 144 jaringan kantor BRK di Riau, 50 di antaranya berada di Kepri dan sisanya di Riau.
"Yang unik di Kepri, BRK berada di pulau-pulau terdepan bahkan di pulau-pulau yang berbatasan langsung dengan negara luar," katanya lagi.
Kepala Kantor Penghubung Provinsi Riau di Jakarta Doni Aprialdi mengatakan, warga Riau harus mampu bersaing, karena saat ini ada sekitar 250 orang mahasiswa ITB dari Riau, dan ini sangat membanggakan.
Ia menjelaskan, mahasiswa adalah masa depan pembangunan yang harus mampu bersaing untuk membangun daerah, berbagai kesempatan harus diambil agar kemudian menjadi bekal.
"Saat ini di perbankan-perbankan ada uang mengendap yang nilainya mencapai Rp200 triliun," katanya lagi.
Menurut dia, peluang tersebut mustinya dimanfaatkan untuk mewujudkan mimpi masa depan yang cerah.
Kepala UPT Anjungan Riau di Taman Mini Indonesia Indah Zulfikar mengatakan, sampai saat ini arus pendatang di Jakarta dari Riau sangat tinggi, dan kebanyakan mereka datang untuk berbelanja.
Menurut dia, hal itu sebenarnya menjadi peluang bagi Bank Riau Kepri untuk membuka jaringan di Jakarta, selain juga banyak mahasiswa asal Riau yang kuliah di berbagai universitas di Jakarta.Bank Riau dan Kepulauan Riau tidak lama lagi membuka kantor cabang di Jakarta sebagai salah satu bentuk ekspansi pengembangan kompetisi perusahaan.
"Walau pun baru bergabung di Bank Riau Kepri akan banyak hal yang harus dipercepat, terutama dalam pengembangannya," kata Direktur Bank Riau Kepri (BRK) Dr Irvandi Gustari pada dialog sinergi pemerintah bersama masyarakat Riau di Jakarta khususnya kalangan mahasiswa, Sabtu (14/5).
Acara ini difasilitasi oleh Kantor Badan Penghubung Perwakilan Riau di Jakarta, dengan tema "Melalui Sinergi Pemerintah, Swasta dan Masyarakat Kita Tingkatkan Pembangunan Ekonomi Provinsi Riau".
Acara berlangsung di Gedung Sekar Wangi Jl. Alternative Cifor Kabupaten Bogor.
Panitia juga mengundang Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau yang diwakili Kepala Kantor Penghubung Provinsi Riau di Jakarta Doni Aprialdi SH.
Hadir juga tokoh masyarakat Riau di Jakarta yang juga mantan Ketua DPRD Riau drh Chadir MM, tokoh senior masyarakat Riau di Jakarta dan Bogor Ir Ilyas, Kepala UPT Anjungan Riau di TMII, Pengurus Persatuan Mahasiswa Riau (PEMARI), Pengurus Serumpun Masyarakat Riau Banten (SEMARI), Pengurus Ikatan Pelajar Mahasiswa Riau Bogor (IPMR) dan Pengurus Himpunan Pelajar Mahasiswa Riau Jakarta (HIPEMARI), serta hadir juga masyarakat dan mahasiswa Riau yang berdomisili di Jakarta sebanyak 200 orang.
Dalam pidatonya, Irvandi mengatakan, BRK termasuk kategori bank pembangunan daerah (BPD) memiliki misi menumbuhkembangkan kegiatan masyarakat dengan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Menurut Irvandi, misi tersebut belum berjalan baik karena berbagai faktor, salah satunya kinerja karyawan yang belum optimal sehingga membutuhkan perbaikan sistem kerja.
"Namun ketika saya masuk, perimbangan dananya dominan ke dana pemda. Mulai saat ini dana umum akan digencarkan untuk menguatkan dan kemandirian perusahaan," katanya.
Irvandi menyatakan, dalam menumbuhkembangkan perusahaan, BRK kemudian memperluas jaringan, dan saat ini sudah ada 144 jaringan kantor BRK di Riau, 50 di antaranya berada di Kepri dan sisanya di Riau.
"Yang unik di Kepri, BRK berada di pulau-pulau terdepan bahkan di pulau-pulau yang berbatasan langsung dengan negara luar," katanya lagi.
Kepala Kantor Penghubung Provinsi Riau di Jakarta Doni Aprialdi mengatakan, warga Riau harus mampu bersaing, karena saat ini ada sekitar 250 orang mahasiswa ITB dari Riau, dan ini sangat membanggakan.
Ia menjelaskan, mahasiswa adalah masa depan pembangunan yang harus mampu bersaing untuk membangun daerah, berbagai kesempatan harus diambil agar kemudian menjadi bekal.
"Saat ini di perbankan-perbankan ada uang mengendap yang nilainya mencapai Rp200 triliun," katanya lagi.
Menurut dia, peluang tersebut mustinya dimanfaatkan untuk mewujudkan mimpi masa depan yang cerah.
Kepala UPT Anjungan Riau di Taman Mini Indonesia Indah Zulfikar mengatakan, sampai saat ini arus pendatang di Jakarta dari Riau sangat tinggi, dan kebanyakan mereka datang untuk berbelanja.
Menurut dia, hal itu sebenarnya menjadi peluang bagi bank pembangunan daerah (BPD) milik Pemprov Riau dan Pemprov Kepri tersebut untuk membuka jaringan di Jakarta, selain juga banyak mahasiswa asal Riau yang kuliah di berbagai universitas di Jakarta.
Mengacu laporan keuangan Bank Riau Kepri di Kuartal I 2016, total aset bank kini mencapai Rp21,80 triliun. Sementara kredit yang disalurkan mencapai Rp13,65 triliun dan dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun sebesar Rp14,99 triliun. Adapun laba bersih yang diraih sebesar Rp76,32 miliar. (Antara)