Aksi Ambil Untung Sebabkan Harga Minyak Jatuh

Sabtu, 14 Mei 2016 | 07:01 WIB
Aksi Ambil Untung Sebabkan Harga Minyak Jatuh
Ilustrasi harga minyak dunia. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak jatuh, Sabtu (14/5/2016) karena para pedagang mengambil keuntungan. Ini setelah kenaikan selama 3 hari sebelumnya.

Sementara ada ada harapan bahwa kelebihan pasokan akan berkurang. Xinhua melansir harga minyak AS telah mencapai tingkat tertinggi enam bulan Kamis lalu. Itu setelah Badan Energi Internasional (IEA) menyatakan kelebihan pasokan minyak global akan berkurang pada semester kedua tahun ini.

Sementara hari ini OPEC mengatakan kelebihan pasokan yang telah mengirimkan harga jatuh sejak pertengahan 2014 mungkin berkurang sebagai akibat berkurangnya produksi dari negara-negara di luar 13 negara anggota kartel produsen minyak.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni ditutup 49 sen lebih rendah pada 46,21 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Untuk pekan ini WTI melonjak lebih dari tiga persen.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juli merosot menjadi 47,83 dolar AS per barel, turun 25 sen dari penutupan Kamis, tapi masih mencatat kenaikan mingguan lebih dari lima persen.

"Kami mungkin memiliki sedikit sentimen bullish ke depan tetapi orang sedang berusaha mendapatkan datar di sini karena kami memiliki seluruh minggu depan," kata Carl Larry, direktur minyak dan gas untuk perusahaan konsultan Frost & Sullivan..

Larry menunjukkan bahwa penggunaan kilang AS dan permintaan produk lebih tinggi. Dia memperkirakan penurunan besar dalam persediaan minyak mentah komersial AS pada pekan ini, karena pasokan minyak Kanada terputus di tengah kebakaran hutan besar-besaran di wilayah pasir minyak Alberta.

Sekitar 900.000 barel hingga satu juta barel per hari produksi minyak Kanada "offline" awal pekan ini karena kebakaran hutan berkecamuk di kota minyak Fort McMurray, menyebabkan beberapa jaringan pipa minyak telah ditutup.

Tim Evans dari Citi Futures juga mencatat ambil untung ringan menjelang akhir pekan, dan mengatakan dolar yang lebih kuat setelah laporan penjualan ritel AS lebih baik dari perkiraan "juga mendorong aksi jual." Kembalinya produksi minyak mentah Kanada secara bertahap juga membebani pasar.

Sementara itu, menurut data yang dirilis perusahaan jasa minyak Baker Hughes pada Jumat, jumlah rig minyak AS yang beroperasi turun 10 rig selama minggu ini menjadi 318 rig.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI