Neraca Pembayaran Indonesia Kuartal I Tahun 2016 Defisit

Jum'at, 13 Mei 2016 | 13:28 WIB
Neraca Pembayaran Indonesia Kuartal I Tahun 2016 Defisit
Ilustrasi Bank Indonesia. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bank Indonesia mencatat Neraca Pembayaran Indonesia pada Kuartal I-2016 mengalami defisit sebesar 287 juta dolar AS. Defisit terjadi lantaran ada surplus transaksi modal dan finansial yang turun 4,2 miliar dolar AS di Maret 2016. Kendati demikian, jika dibandingkan periode yang sama tahun 2015, total defisit masih lebih rendah sebesar 1,3 miliar dolar AS.

"Kuartal I-2015, NPI defisit 0,3 miliar dolar AS, pada ‎kuartal IV-2015 masih surplus 5,1 miliar dolar AS. Kita lebih banyak bayar utang daripada narik utang. Ini yang menyebabkan kenapa kita defisit. Yang biasa kita narik utang jadi kita bayar utang," kata Kepala Departemen Statistik BI Hendy Sulistyowati dalam konferensi pers di kantor BI, Jakarta Pusat, Jumat (13/5/3016).

Ia menjelaskan penurunan defisit transaksi berjalan juga dipengaruhi oleh berkurangnya defisit neraca jasa mengikuti turunnya impor barang.

Berdasarkan data BI, impor barang Kuartal I-2016 tercatat sebesar 30,4 miliar dolar AS. Turun dibandingkan IV-2015 yang tercatat 32,8 miliar dolar AS. Sementara, impor barang kuartal I-2015 tercatat 34,8 miliar dolar AS.

Adapun ekspor barang kuartal I-2016 sebesar 33,2 miliar dolar AS. Turun ketimbang kuartal IV-2015 yang tercatat sebesar 34,8 miliar dolar AS dan triwulan I-2015 yang tercatat 37,8 miliar dolar AS.

"Banyak penurunan ekspornya di CPO, Batubara. Terus impor juga turun makanya defisit," katanya.

Ia menjelaskan surplus TMF di Maret 2016 dipengaruhi oleh berkurangnya surplus investasi langsung dan investasi portofolio serta investasi lainnya yang mengalami defisit.

"Jadi secara total TMF mencatatkan surplus sebesar 4,2 miliar dolar AS yang ditopang aliran masuk modal investasi langsung dan portofolio. Tapi lebih rendah dibandingkan tahun lalu," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI