Walau Ekonomi Loyo, Mendag Optimis Ekspor RI Tahun Ini Bisa Naik

Kamis, 12 Mei 2016 | 13:41 WIB
Walau Ekonomi Loyo, Mendag Optimis Ekspor RI Tahun Ini Bisa Naik
Menteri Perdagangan, Thomas Lembong (kanan). (suara.com/Dian Kusumo Hapsari)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Perdagangan, Thomas Trikasi Lembong mengaku optimis kinerja ekspor 2016 akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya meski tahun ini diprediksikan perekonomian global akan mengalami perlambatan.

"Kalau prediksi ya namanya juga prediksi. Tapi saya yakin, ekspor tahun ini akan lebih baik. Meski diperkirakan akan mengalami penurunan 4 sampai 6 persen, at least (kurang lebih, red) masih lebih baik dari 2015 yang turunnya 14 persen dari 2014," kata Tom saat ditemui di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (12/5/2016).

Kendati demikian, pihaknya mengaku akan tetap optimis jika kinerja ekspor Indonesia aka mengalami pertumbuhan, lantaran Amerika Serikat sudah menunjukkan adanya perbaikan dari segi tenaga kerja dan perekonomian.

"Optimis, karena kan tenaga kerja dan gaji orang di AS sudah mengalami perbaikan. Jadi ini bisa meningkatkan ekspor negara-negara di Asia termasuk Indonesia," tegasnya.

Selain itu, lanjut Tom, tahun ini, Indonesia juga akan membuka lebih banyak kerjasama dengan negara lain khususnya dengan negara Uni Eropa. 

Salah satu yang akan digenjot tahun ini adalah perjanjian perdagangan bebas seperti Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), European Free Trade Association (EFTA) atau perjanjian perdagangan serupa. 

Menurut data Kementrian Perdagangan, ekspor pada tahun 2015 menurun 14,62 persen jika dibandingkan dengan tahun 2014.  Dari 175, 98 miliar dollar AS di 20014 menjadi 150,25 miliar Dolar AS di 2015. 

Untuk sektor non migas turun sebesar 9,7 persen sedangkan untuk sektor migas turun 38,20 persen. Pada periode yang sama, impor turun 19,89 persen menjadi 142,73 miliar dollar AS dari 178,17 miliar Dolar AS. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI