PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR) membukukan pertumbuhan drastis atas laba setelah pajak sebesar 356,30 persen pada 2015 di tengah kondisi perbankan nasional mengalami penurunan pertumbuhan laba sebesar 6,72 persen.
"Perolehan laba setelah pajak pada 2015 sebesar Rp14,02 miliar ini, melampaui target yang ditetapkan yakni sebesar Rp11.67 miliar," kata Direktur Utama PT Bank Dinar Indonesia Tbk Hendra Lie pada RUPST perseroan di Jakarta Rabu (11/5/2016).
Dia mengatakan kinerja Bank Dinar lebih tinggi dari angka rata-rata pertumbuhan perbankan secara nasional yang mencapai 9,21 persen untuk aset, kredit sebesar 10,40 persen, DPK sebesar 7,27 persen. Hingga akhir 2015, aset Bank Dinar tumbuh 26,33 persen menjadi Rp2,07 triliun dari Rp1,64 triliun pada 2014.
"Pencapaian angka ini meningkat sebesar 115,04 persen dari target aset yang ditetapkan sebesar Rp1,80 triliun," ujarnya.
Pada periode yang sama, perseroan berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.14 triliun, tumbuh 32,72 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp856 miliar. Sementara DPK yang dihimpun dari simpanan berjangka, simpanan tabungan dan giro tumbuh sebesar 22,13 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp1,47 triliun.
"Strategi dan kebijakan yang dijalankan selama 2015 telah menunjukkan hasil positif dan kami yakin pencapaian pada tahun lalu menjadi fondasi dan momentum yang tepat untuk terus bertumbuh di tahun 2016," tambah Hendra.
Hendra Lie menambahkan pada Juni 2015, Bank Dinar merampungkan kerjasama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis. Sehingga nasabah Bank Dinar dapat melakukan transaksi elektronis tarik tunai, transfer antar bank dan informasi saldo di sekitar 62 ribu jaringan ATM Bersama di seluruh Indonesia.
Untuk perluasan pelayanan transaksi perbankan, Bank Dinar kembali membuka jaringan ke-15 pada Desember 2015 berupa Kantor Kas di area strategis Jembatan Lima, Jakarta Barat.
"Secara umum untuk 2016, Bank Dinar tetap mengedepankan kehati-hatian dalam pengambilan keputusan untuk melayani nasabah, khususnya berkaitan pemberian kredit untuk dapat memenuhi target pertumbuhan sebesar 18,53 persen, DPK ditargetkan tumbuh 10,14 persen dan tetap menjaga Loan to Funding Ratio (LFR) di kisaran 78 - 92 persen," ucap Hendra.
RUPST Bank Dinar yang dipimpin Komisaris Utama, Dr. Syaiful Amir, SE, AK dan dihadiri Nio Yantony, pemegang saham terbesar (34,16 persen) serta pemegang saham lainnya, diantaranya menyetujui Laporan Direksi tentang kinerja Perseroan dan pengesahan Neraca serta Perhitungan Laba/Rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015.
RUPST juga menyetujui usulan Perseroan untuk tidak membagikan dividen kepada Pemegang Saham dan seluruh laba bersih sebesar Rp. 14.02 miliar setelah dikurangi jasa produksi pengurus dan karyawan, dicatatkan sebagai laba yang ditahan untuk memperkuat modal dalam rangka pertumbuhan usaha Bank Dinar. (Antara)