Suara.com - Pasokan gas dari fasilitas regasifikasi milik Pertamina di Arun terhenti, menyebabkan pembangkit listrik tenaga gas PLTMG Arun tidak dapat beroperasi untuk memasok listrik ke wilayah Aceh.
Hal ini menjadikan daya pasok listrik untuk Aceh berkurang sehingga PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terpaksa menjalankan pengaturan beban dengan cara melakukan pemadaman bergilir di wilayah Aceh.
Beban puncak pemakaian listrik di Aceh saat ini mencapai 337 MW yang listriknya dipasok dari PLTU Nagan Raya sebesar 56,2 MW, PLTD Leung Bata sebesar 20 MW, dan pasokan dari sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara sebesar 162 MW, sehingga total pasokan listriknya mencapai 224. Namun dengan berhentinya PLTMG Arun, Aceh masih kekurangan daya sebesar 105 MW.
“Untuk itu kami mohon maaf kepada para pelanggan PLN atas penghentian sementara pasokan listrik di sebagian wilayah Aceh,” kata Manajer Senior Public Relations PLN Agung Murdifi dalam keterangan resmi, Selasa (10/5/2016).
Terhentinya pasokan gas Pertamina ke PLTMG Arun dikarenakan adanya gangguan hose fuel pada mesin milik PAG Arun sejak Minggu (8/5/2016) 2016 pukul 22.00 WIB. Informasi yang diperoleh dari PAG, perbaikan instalasi gas sedang dikerjakan.
“Kita berharap semoga perbaikan instalasi gas punya Pertamina bisa selesai secepatnya dan PLTMG Arun bisa operasi normal kembali,” pungkas Agung.