Suara.com - PT MNC Investama Tbk (BHIT) akan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau lazim disebut rights issue. Perseroan akan menerbitkan maksimal 8,55 miliar saham baru atau 16,67 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe, Rabu (11/5/2016).
Nilai nominal saham itu Rp 100 per saham. Perseroan mematok harga saham right issue sebesar Rp 185 per saham. Sehingga, total nilai transaksi ini sebanyak-banyaknya mencapai Rp 1,58 triliun. Harga saham right itu lebih tinggi dari harga saham BHIT saat ini Rp 154 per saham. Setiap pemegang lima saham perseroan yang namanya tercatat pada 13 Juli 2016, berhak atas satu HMETD.Tidak terdapat pembeli siaga dalam penawaran umum terbatas (PUT) perseroan. Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT V itu tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan ke pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih.
Rencananya, dana hasil right issue itu akan digunakan untuk modal kerja dan penyertaan pada entitas anak.
Sebelumnya, Wakil Direktur BHIT Darma Putra mengatakan, perseroan juga membidik dana tambahan dari non-HMETD sekitar Rp 500 miliar. Rencananya tanggal efektif right issue ini pada 24 Juni mendatang. Sementara cum HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 1 Juli dan di pasar tunai pada 13 Juli. Lalu, ex HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 11 Juli dan di pasar tunai pada 14 Juli mendatang.
"Saat ini, saham BHIT dimiliki oleh HT Investment Development Ltd sebesar 23,4 persen, UOB Kay Hian Ltd 21,6 persen, Hary Tanoesoedibjo 14,8 persen PT Bhakti Panjiwira 13,1 persen dan publik 27,1 persen," jelas Kiswoyo.