Sejak Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mengumumkan pertumuhan ekonomi di Indonesia pada Kuartal I-2016 beberapa waktu lalu sebesar 4,92 persen, pemodal asing di pasar saham hingga saat ini terus melakukan aksi jual saham.
Akibatnya, hingga saat ini dana asing yang keluar dari pasar saham sebesar Rp874,338 miliar.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku besarnya dana asing yang pergi dari Indonesia dalam beberapa minggu terakhir merupakan hal yang biasa dalam pasar saham.
“Itu hal yang biasa, keluar masuk (dana asing) ya memang begitu biasa,” kata Bambang saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (10/5/2016).
Seperti diketahui, pada tanggal 4 Mei 2016, BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada kuartal I-2016 hanya sebesar 4,92 persen. Angka ini meleset dari perkiraan pasar dimana pertumbuhan ekonomi akan berada dilevel 5 persen.
Kepala BPS, Suryamin mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2016 mengalami perlambatan jika dibandingkan periode sebelumnya yang pertumbuhannya mencapai 5,04 persen di 2015. Ia menjelaskan, melambatnya pertumbuhan ekonomi tersebut cenderung dipengaruhi faktor eksternal, dimana perekonomian global yang masih belum stabil sehingga berimbas ke Indonesia.
“Kalau di dalam negeri dipengaruhi oleh inflasi. Karena sepanjang Januari-Maret terjadi inflasi 0,62 persen. Kalau di luar ini nilai tukar terhadap dolar AS menguat pada triwulan I-2016 sebesar 3,76 persen dan realisasi APBN mengalami kenaikan 6,16 persen,” kata Suryamin saat menggelar konferensi pers di kantor BPS, Rabu (4/5/2016).