Hingga 9 Mei, Transaksi Investor Pasar Modal Capai Rp5,9 Triliun

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 10 Mei 2016 | 08:54 WIB
Hingga 9 Mei, Transaksi Investor Pasar Modal Capai Rp5,9 Triliun
Suasana perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (13/11). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (9/5/2016) ditutup naik sebesar 73 poin atau 1,52 persen ke level 4.749 setelah bergerak di antara 4.745-4.812. Sebanyak 88 saham naik, 208 saham turun, 88 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 5,9 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp 457,59 miliar.

Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe, Selasa (10/5/2016). "IHSG hari ini, Selasa (10/5/2016) kami prediksi akan bergerak di range 4700 - 4850," kata Kiswoyo.

Disisi lain, setiap tahun permintaan produk minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) Cina mencapai nilai 2,7 miliar dollar AS. Sebanyak 1,2 miliar dollar AS diantaranya dipenuhi oleh Indonesia. Sekarang sedang dirundingkan RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership). Ada 30 komoditas andalan Indonesia. Salah satu komoditas andalan Indonesia ke pasar Cina adalah CPO. Saat ini perdagangan CPO di pasar Cina dikenakan bea masuk (BM) sebesar enam hing-ga tujuh persen. Selain CPO, tim perunding Indonesia di RCEP juga mengupayakan penurunan BM untuk ekspor karet. Saat ini, ekspor karet ke Cina dikenakan BM sampai 20 persen.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan, dalam beberapa tahun terakhir statistik perdagangan RI-Cina mengalami penurunan. Defisit perdagangan Indonesia dengan Cina cenderung melebar. 

Bursa Eropa ditutup bervariasi, setelah harga minyak turun tajam. Penurunan harga komoditas serta kelesuan ekspor Cina pada bulan April menyeret saham-saham pertambangan dan energi dalam indeks FTSE Inggris. Sementara indeks DAX Jerman tetap positif berkat kenaikan pesanan industri Jerman yang capai level tinggi dalam 9 bulan terakhir. Pejabat Inernational Monetary Fund (IMF) menyatakan organisasinya menjadi lebih optimis dalam proyeksi perekonomian Jerman untuk tahun 2016 dibandingkan bulan April. Optimisme mengiringi per-temuan para menteri keuangan zona Euro di Brussels yang dijadwalkan memba-has program dana talangan Yunani. Parlemen Yunani sepakat untuk menyusun ulang program dana pensiun dan menaikkan pajak agar untuk meraih kucuran dana tambahan dari krediturnya.

Wall Street ditutup turun, Indeks Dow Jones ditutup turun 23 poin, atau sebesar 0.1 persen, pada level 17,623, dengan penurunan dipimpin oleh saham Caterpillar. In-deks S&P 500 ditutup turun 3 poin, atau sebesar 0.20%, pada kisaran 2,050, dengan saham sektor bahan baku memimpin penurunan. Indeks Nasdaq ditutup turun 5 poin, atau sebeasr 0.10 persen, pada level 4,330. Presiden Fed bagian Chicago Charles Evans mengatakan pada Reuters bahwa fundamental ekonomi Amerika yang solid seharusnya akan menopang laju pertumbuhan tahun ini menjadi 2.5 persen, namun langkah pendekatan "wait and see" The Fed saat ini terhadap kebijakan moneter merupakan langkah yang tepat.

Sementara itu Presiden The Fed bagian Minneapolis Neel Kashkari, mengatakan kebijakan moneter bank sentral saat ini tepat. Dirinya mengatakan bahwa tingkat suku bunga rendah membantu mengembalikan pekerja ke dalam angkatan kerja tanpa meciptakan tekanan naik yang terlalu tinggi pada laju inflasi, meski tekanan tersebut dapat meningkat jika tingkat suku bunga terlalu rendah untuk waktu yang lebih lama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI