Selisih Paham Soal LRT, Ahok dan Jonan Belum Mencapai Titik Temu

Rabu, 04 Mei 2016 | 19:54 WIB
Selisih Paham Soal LRT, Ahok dan Jonan Belum Mencapai Titik Temu
Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengunjungi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Taman NKRI, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (1/4/2016). [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendatangi kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution untuk membahas kelanjutan proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT). Namun, pertemuan tersebut tidak dihadiri oleh Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan.

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengakui, sejak pertemuan sebelumnya, dirinya berbeda pendapat dengan Jonan terkait spesifikasi rel untuk proyek pembangunan proyek LRT terintegrasi di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

Ahok menginginkan agar sarana dan prasarana LRT berstandar internasional. Namun, Jonan berpendapat, agar lebih murah, spesifikasi yang digunakan sebaiknya dipesan secara khusus.

"Kemarin Menhub ngotot mau yang original tapi nggak mau bayar yang standar. Gimana mau nyambung sama yang pembangunan di DKI. Kan relnya nggak sama nanti," kata Ahok saat ditemui usai rapat di Kemenko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (4/5/2016).

Pemerintah, dalam hal ini Kemenhub, menggandeng PT Adhi Karya untuk membangun dua koridor LRT, sedangkan Pemprov DKI, dengan pelaksana PT Jakarta Propertindo, akan membangun tujuh koridor LRT. Menurut Ahok, apabila pemerintah, melalui PT Adhi Karya bersikeras membangun sarana LRT dengan spesifikasi khusus, alias berbeda dengan spesifikasi standar internasional yang dibangun Pemprov DKI, maka PT Adhi Karya akan mengalami kerugian.

"Kalau dipotong kamu cuma bangun sampai di luar wilayah. Adhi karya Bangkrut nggak? Penumpangnya nggak dianterin sampai Dukuh Atas. Relnya juga nggak nyambung. Anda harus ikut yang lebih besar dong. Nah pak Jonan setuju ikut yang lebih besar. Tapi pak Jonan nggak mau bayar, jadi ini persoalnannya ada di pak Jonan. Nah pak Jonan bilang kalau yang bisa perintah saya (Jonan) cuma pak Presiden," kata Ahok.

Ia pun mengatakan, pembangunan LRT untuk kawasan DKI Jakarta ditargetkan rampung pada gelaran Asian Games tahun 2018 mendatang, demikian pula halnya untuk LRT yang berada di luar DKI Jakarta.

"Kalau yang punya kami bisa segera kami langsung mulai. Ditargetkan nanti pas Asian Games bisa dipakai. Yang dari pusat ya diharapkan juga sudah ada. Nanti ketemunya di Dukuh Atas jadi sama-sama," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI