Warga Tarakan Masih Tergantung LPG Petronas

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 04 Mei 2016 | 16:20 WIB
Warga Tarakan Masih Tergantung LPG Petronas
Warga Tarakan, Kalimantan Utara menggunakan gas PGN. [PGN]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggunaan LPG Petronas untuk keperluan memasak warga di Tarakan, Kalimantan Utara merupakan hal yang tidak asing. Menurut Adi Sudarmawan warga Jalan Niaga 1, Kelurahan Balik, Kota Tarakan, kondisi ini bahkan sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya.

"Saya sudah 4 tahun tinggal di Tarakan, tiap hari masak menggunakan LPG merek Petronas (Malaysia)," kata Adi Sudarmawan dalam keterangan resmi, Rabu (4/5/2016).

Sebenarnya di Kota Tarakan sudah terdistribusi LPG ukuran 3 Kg (subsidi) namun menurut Adi, ketersediaan isi ulang LPG 3 kg sulit di dapat.

"LPG melon (3 kg) sulit dicari, dan itu pun dijatah pembeliannya. Setiap warga hanya boleh membeli satu tabung LPG 3 kg dan didaftar berdasarkan Kartu Keluarga dan KTP," ungkap Adi. 

Tentunya kondisi ini memprihatinkan, karena Tarakan sebelumnya dikenal sebagai kota penghasil minyak dan gas. Belanda menemukan ladang minyak di Tarakan pada tahun 1896, dan pada tanggal 11 Januari 1942 Jepang menduduki Tarakan sebagai tujuan awal dalam Perang Pacific karena ketersediaan sumber minyaknya.

Namun kenyataanya, kota terbesar di Provinsi Kalimantan Utara dengan penduduknya sekitar 293.787 jiwa tersebut, saat ini menggantungkan ketersediaan energinya dengan LPG dari Petronas, perusahaan minyak dan gas asal Malaysia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI