Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada Kuartal I-2016 hanya sebesar 4,92 persen. Angka ini melesat dari prediksi para pelaku pasar 5 persen.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, angka ini lebih baik jika dibandingkan periode yang sama tahun 2015 yang hanya tumbuh 4,71 persen.
"Kalau dibandingkan periode yang sama tahun lalu untuk start ini lebih baik. Diharapkan ke depannya masih bisa terus tumbuh. Artinya start di 2016 lebih baik dari start di 2015. Di kuartal IV tahun lalu kan keadaannya sudah tinggi, penggenjotan dari sisi anggaran maupun swasta, Natal dan sebagainya," kata Suryamin saat menggelar konferensi pers di kantor BPS, Jakarta Pusat, Rabu (4/5/2016).
Sedangkan untuk harga komoditas, kata Suryamin, masih belum menggembirakan hingga saat ini. Pasalnya perekonomian Cina dan Amerika Serikat masih mengalami perlambatan.
"PDB atas dasar harga konstan adalah Rp 2.262,6 triliun. Sementara PDB atas dasar harga berlaku adalah Rp 2.947," ungkapnya.
Seperti diketahui, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,2 hingga 5,6 persen.