Rupiah Diklaim Paling Kuat Dibanding 3 Negara Asia Ini

Senin, 02 Mei 2016 | 21:50 WIB
Rupiah Diklaim Paling Kuat Dibanding 3 Negara Asia Ini
Suasana transaksi pertukaran nilai mata uang asing terhadap rupiah di salah satu gerai Money Changer di Jakarta, Senin (11/5). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bank Indonesia menilai penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika lebih baik daripada tiga negara lain di Asia Tenggara. Negara itu adalah Thailand, Filipina, dan Malaysia.

"Penguatan nilai tukar yang kita alami kalau dibandingkan tidak terlalu buruk. Myanmar kenaikannya 10 persen, tetapi Indonesia hampir 4 persen, masih jauh lebih baik daripada Thailand, Filipina atau Malaysia," kata Manajer Departemen Komunikasi BI Oikos Mando Panjaitan pada diskusi BI Corner di Jakarta, Senin (2/5/2016).

Mando mengatakan nilai tukar rupiah per Maret 2016 mengalami apresiasi dibanding tahun lalu yang sempat terdepresiasi hingga menyentuh level 14.000 per dolar AS.

Lebih dari itu, ia menilai Indonesia jauh lebih baik dalam mengelola utang luar negeri sejak krisis moneter 1997-1998.

"Krisis 1997-1998 lebih disebabkan saat itu kita tidak mengantisipasi utang luar negeri yang jatuh tempo sehingga membutuhkan valuta asing dalam jumlah sangat besar," ujar Mando.

Ia mengatakan pengelolaan utang luar negeri yang baik dibuktikan dari ketahanan Indonesia terhadap krisis global 2008.

Kondisi perekonomian di Eropa dan negara-negara "emerging market" saat itu tidak sedikit yang tumbang, namun Indonesia tetap bertahan dengan menjaga kebutuhan keuangan dan utang luar negeri yang jatuh tempo sehingga tidak membutuhkan valuta asing terlalu banyak yang bisa membebani.

Selain itu, meskipun pasar negara berkembang (emerging market) masih dibayangi dengan kemungkinan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) menaikkan suku bunga (fed rate) yang mempengaruhi nilai tukar, Indonesia tetap optimistis dengan percepatan proyek infrastruktur yang membuat pertumbuhan ekonomi tetap melaju. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI