Suara.com - Presiden Joko Widodo telah meletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Pasar Mama Mama Papua di Kota Jayapura untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan itu.
"Saya minta pada menteri-menteri, targetnya dibangun jangan lama karena sudah ditunggu mama-mama," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya di hadapan para mama-mama Yotefa pada Sabtu (30/4/2016).
Presiden meminta menteri terkait yang hadir antara lain Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perdagangan Thomas Lembong untuk dapat membangun pasar selama 10 bulan.
Jokowi juga meminta agar nantinya pasar tersebut dapat dijaga kebersihan dan kerapihannya agar pembeli tertarik datang dan meningkatkan daya saing dengan mal atau pasar modern.
"Untuk pasar yang basah buatin seragam, pakai celemek biar tambah cantik. Biar tidak kalah dengan jualan yang di mal atau supermarket," ujar Jokowi.
Dalam sambutannya, Presiden juga meminta para pedagang untuk senyum dan ramah kepada calon pembeli agar dapat meningkatkan omset dari wisatawan atau pengunjung yang datang ke Jayapura.
Dia juga menyampaikan pemerintah berupaya membangun pasar Mama Mama Papua dengan cepat namun tanpa melanggar peraturan.
"Sampai terakhir tiga minggu lalu saya tidak mau tahu caranya yang penting pasar segera dibangun. Setelah saya sampaikan seperti itu, ada solusinya. Sekarang ini akan dimulai," jelas Jokowi.
Pembangunan Pasar Budaya Mama Mama ini merelokasi pedagang dari pasar lokasi lama ke lahan Damri.
Para pedagang tersebut menginginkan relokasi pasar dibangun di tengah Kota agar bisa menolong para pembatik, pengrajin, usaha warung, salon, dan para pedagang Papua lainnya yang tidak bisa mengakses ruko di pusat Kota karena harga jual dan sewa yang mahal.
Pasar Budaya Mama Mama ini akan dibangun dengan lokasi di lahan Damri yang berada di tengah Kota Jayapura dengan luas sekitar 4.490 meter persegi dan dikoordinasikan oleh Kementerian BUMN. (Antara)