Suara.com - Sebagai salah satu pelopor pelaku e-commerce lokal sekaligus mal online pertama dan salah satu yang terbesar di Indonesia, Blibli.com berkomitmen mendorong kemajuan industri e-commerce dengan mengajak dan merangkul para merchant partner yang sebelumnya hanya ada di offline, mulai dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM), brand lokal, dan brand global untuk masuk ke ranah e-commerce.
Pada momentum kehadiran di Indonesia E-Commerce Summit & Expo (IESE) 2016 yang berlangsung di Indonesia Convention & Exhibition (ICE) BSD Tangerang pada 27-29 April 2016, Blibli.com menegaskan dukungan memajukan brand lokal dengan menghadirkan kategori khusus bernama Galeri Indonesia.
Galeri Indonesia merupakan kategori khusus menghadirkan produk atau brand lokal yang sudah diseleksi, sebagai referensi konsumen untuk memilih produksi dalam negeri dan dibuat dari material yang ada di Indonesia.
“Seperti halnya Blibli.com yang merupakan e-commerce asli buatan orang Indonesia, maka kami juga ingin memajukan berbagai brand lokal agar menjangkau seluruh pelosok Indonesia melalui e-commerce,” kata Chief Executive Officer (CEO) Blibli.com Kusumo Martanto dalam keterangan resmi, Kamis (28/4/2016).
“Produk atau brand lokal sebenarnya banyak yang memiliki sejumlah keunggulan, baik dari sisi kualitas, menawarkan desain menarik, atau teknologi yang tidak kalah dari brand global,” tegasnya.
Di kategori Galeri Indonesia, konsumen dapat mencari berbagai produk mulai dari dekorasi rumah dan pernak pernik, ragam destinasi wisata tanah air serta tiket pertunjukan kesenian dan pertandingan olahraga, hingga kekayaan kuliner nusantara dan kosmetika tradisional.
Industri e-commerce memang beberapa tahun ini semakin bertumbuh seiring penetrasi internet dan pertumbuhan pengguna smartphone di tanah air. Indonesia Startup Report 2015 menyebutkan, pengguna internet pada 2015 bertumbuh sekitar 33 persen dibandingkan tahun 2014 yaitu terdapat 83,6 juta pengguna internet. Generasi muda dengan rentang usia 20-39 tahun mendominasi pengguna internet, sebesar 70 persen. Sehingga bisa dipastikan internet dan industri berbasis digital menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di masa depan.
Dengan potensi tersebut, belanja memanfaatkan transaksi elektronik (e-commerce) akan menjadi gaya hidup masyarakat. Di sisi lain, industri e-commerce juga menggeliatkan kemajuan dan kreatifitas di bidang teknologi dan entrepreneurship. Sebagai contoh, industri perbankan dan logistik melahirkan inovasi dan dan ide layanan untuk mengakomodir layanan e-commerce. Selain itu, di bidang entrepreneurship banyak contoh anak muda membuat ide kreatif dan handmade yang dijual secara online.
Pada pameran e-commerce terbesar dan pertama kali diadakan di Indonesia ini, Kusumo akan menjadi salah satu pembicara dengan tema “Value Creation in E-Commerce” pada rangkaian pertemuan tingkat tinggi (summit session) pada hari pertama IESE 2016.
“E-commerce Indonesia akan semakin berkembang lebih besar, karena saat ini kontribusi transaksi e-commerce baru sekitar 0,6% atau kurang dari 1% dari total transaksi ritel nasional,” kata Kusumo.
“Dengan merangkul para partner baik merchant, perbankan dan logistik, akan timbul aspek ekonomi dan sosial yaitu meluasnya transaksi jual-beli, membuka kesempatan konsumsi barang secara yang merata, dan menciptakan lapangan pekerjaan,” jelas Kusumo.