Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (28/4/20160 ditutup naik tipis sebesar 2,73 poin di tengah penantian data ekonomi domestik. IHSG BEI ditutup menguat sebesar 2,73 poin atau 0,06 persen menjadi 4.848,39. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 0,88 poin (0,10 persen) menjadi 834,40. Dari 527 saham yang diperdagangkan, sebanyak 166 saham menguat, 117 saham melemah, dan 244 saham stagnan.
Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT. Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe, Jumat (29/4/2016).
Pasar saham Amerika Serikat ditutup turun signifikan. Perekonomian AS kembali melambat di Q1 2016 seiring pelambatan sektor konsumen dan berbagai bisnis mengindikasikan pertumbuhan yang tidak seimbang setelah ekspansi selama 7 tahun. "Laju perumbuhan GDP hanya naik 0.5 persen di Q1 dibawah perkiraan ekonom 0.7 persen, kinerja GDP terburuk dalam 2 tahun terakhir, setelah sebelumnya ekspansi di 1.4 persen pada Q4 dan 2.0 persen di Q3 2015," kata Kiswoyo.
Pertumbuhan yang lemah di awal tahun seringkali menyalahkan waktu cuaca yang buruk, sehingga masih terdapat hara-pan atas rebound di Q2. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah klaim tunjangan pengangguran pada pekan lalu naik 9.000 menjadi 257.000. Angka ter-sebut sedikit lebih rendah dari perkiraan para ekonom sebesar 258.000. Rata-rata klaim tunjangan empat pekan, dianggap lebih menggambarkan pasar tenaga kerja, turun sebeanyak 4.750 klaim menjadi 256.000, dan merupakan level terendah sejak Desember 1973. Dow Jones ditutup turun 1.15%, Nasdaq turun 1.19 persen dan S&P Indek turun 0.91 persen.
Pasar saham kawasan Eropa ditutup bervariasi seiring investor mencerna laporan earnings serta keputusan Federal Reserve dan Bank of Japan, di tengah berlanjutnya rebound harga minyak mentah. Sementara itu, di Jerman jumlah pengangguran terus turun. Jumlah pengangguran dilaporkan turun sebanyak 16,000 orang menjadi 2.706 juta orang di bulan April, menurut data dari Federal Labor Agency di Nurenbery pada hari Kamis. Tingkat pengangguran tetap berada pada level 6.2 persen, level terendah semenjak reunifikasi Jerman. "Data tersebut mensinyalkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Jerman cukup kuat untuk men-dorong para perusahaan untuk menampung sejumlah pekerja yang meningkat setelah Jerman menyerap lebih dari 1 juta imigran di tahun 2015. FTSE di Inggris ditutup naik 0.04 persen, DAX Jerman naik 0.21 persen dan CAC Perancis turun 0.04 persen," jelas Kiswoyo.
Dari dalam negeri, Kementerian Keuangan (Kemkeu) berencana melebarkan defisit anggaran dalam revisi Anggaan Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 yang rencananya diajukan Mei atau Juni mendatang. Rencananya, defisit tersebut akan dilebarkan hingga 2,5 persen dari produk domestik bruto (PDB). Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemkeu Suahasil Nazara mengatakan, pelebaran defisit tersebut merupakan dampak risiko fiskal yang timbul atas kondisi tahun lalu, yaitu realisasi penerimaan pajak mengalami shortfall. "IHSG berpeluang konsolidasi menguat, dengan support di level 4830 sampai 4803 dan resistance di level 4877 sampai 4900," tutup Kiswoyo.