Suara.com - Research Analyst Forextime Lukman Otunuga mengatakan penurunan tajam harga minyak menyebabkan saham global anjlok pada perdagangan hari Senin. Sebagian besar pasar utama memasuki teritori merah menjelang sejumlah rapat bank sentral yang sangat dinantikan. Walaupun pasar Eropa tanpa terduga menguat pada sesi hari Selasa, peningkatan jangka pendek ini dapat terhapuskan apabila penurunan harga minyak memukul harga saham pertambangan dan merusak selera risiko.
Walaupun ada kemungkinan peningkatan dari Eropa merambat ke pasar Amerika, kata Lukman, sifatnya mungkin hanya jangka pendek karena semakin besarnya kegelisahan menjelang pernyataan FOMC hari Rabu.
"Saham Asia menampilkan sinyal kelelahan. Sebagian besar saham ditutup lebih rendah karena apresiasi Yen ditambah menurunnya harapan akan ada intervensi lebih lanjut dari Bank Sentral Tiongkok, PBoC. Harga minyak berada pada lintasan negatif dan pertumbuhan global terus melambat sehingga pasar saham rentan akan penurunan lebih lanjut di jangka pendek," katanya.
USD Berada di bawah Tekanan
Menurut Lukman sentimen terhadap USD masih sangat bearish dan karena harapan bahwa Fed akan meningkatkan suku bunga AS di triwulan 2 terus memudar, lemahnya USD terus menjadi tema utama di pasar valas global. Investor perlu mencermati bahwa data dari Amerika Serikat selama beberapa saat terakhir ini tidak terlalu menggembirakan dan ketidakstabilan ekonomi global mengganggu upaya Fed untuk meningkatkan suku bunga AS.
Perhatian mungkin akan terarah pada pernyataan FOMC Rabu ini, besar harapan bahwa jadwal ini mungkin dibatalkan atau tidak berdampak besar mengingat tidak adanya jadwal konferensi pers sehingga khalayak tidak dapat menanyakan tentang rencana Fed lebih lanjut.
Lukman mengatakan investor akan mengalihkan perhatian ke sejumlah rilis ekonomi dari Amerika Serikat hari Selasa termasuk data barang tahan lama inti dan indeks keyakinan konsumen.
Jika rilis ini menampilkan sinyal bahwa ekonomi AS semakin melemah, dolar bears mungkin akan memanfaatkan peluang ini untuk menyerang indeks dolar menuju level yang lebih rendah lagi. Dari sudut pandang teknikal, momentum bearish saat ini dapat mengantarkan indeks dolar menuju 94.00 dolar.
Euro Mencari Arah
Lukman mengatakan sentimen terhadap Zona Euro sangat terpukul pada perdagangan hari Senin setelah laporan keyakinan usaha Ifo Jerman menunjukkan penurunan dan menambah kekalutan tentang kondisi ekonomi yang sedang bermasalah.
Ini terjadi di saat ekonomi Eropa sedang terjebak dalam penurunan inflasi serius. Sementara itu, kekhawatiran tentang perlambatan momentum ekonomi terus memberi tekanan pada ECB untuk mengambil tindakan lebih lanjut, kata Lukman.
Walau senantiasa ada kekhawatiran bahwa keefektifan kebijakan moneter terus menurun, tampaknya hanya masalah waktu sebelum ECB mengambil tindakan berikutnya untuk meningkatkan pertumbuhan dan mendorong depresiasi Euro.
EUR bears muncul dengan dramatis pada perdagangan pekan lalu. EURUSD merosot di bawah 1.1250 karena ketidakpastian apakah ECB akan meluncurkan stimulus lebih lanjut di masa mendatang. Pasangan ini menampilkan sinyal sensitivitas, bulls kembali berkuasa selama harga tetap berada di atas 1.1250. Level support sebelumnya di 1.1250 dapat membuka peningkatan tajam menuju 1.1350. Dari sudut pandang teknikal, harga berada di bawah 20 SMA harian dan MACD melintas ke atas. Pergerakan bullish melampaui 1.1250 dapat membuka jalan menuju 1.1350.
Harga Emas Tertekan
Emas menampilkan sinyal konsolidasi menjelang keputusan bank sentral yang sangat diantisipasi pada pekan ini. Terlepas dari periode konsolidasi saat ini, logam mulia ini tetap bullish secara fundamental. Ketidakpastian ekonomi global dan penurunan harga minyak dapat menjadi pondasi apresiasi lebih lanjut menuju 1.250 dolar.
Walaupun USD yang melemah dapat menjadi peluang bagi investor bullish untuk kembali menyerang harga, lintasan di atas 1.240 dolar dapat membuka jalan menuju 1.250 dolar atau bahkan lebih tinggi lagi. Dari sudut pandang teknikal, harga sedikit di bawah 20 SMA harian sedangkan MACD masih mengarah ke atas. Bulls tetap berkuasa selama level support 1.210 dolar dapat dipertahankan.
Sorotan Komoditas - Minyak Mentah WTI
Lukman menjelaskan investor bearish mendapat dukungan pada pekan perdagangan ini karena situasi semakin panas meninjau Arab Saudi dan Iran bertarung untuk mendapatkan pangsa pasar lebih besar di masa mendatang. Kekhawatiran pasar ini masih ditambah dengan kegelisahan karena Arab Saudi kemungkinan akan memperluas lapangan minyaknya dengan tujuan meningkatkan produksi di pasar yang sudah mengalami oversuplai serius.
Sentimen tetap bearish terhadap WTI. Harapan adanya solusi akan masalah oversuplai saat ini semakin tipis. Karena itu, para investor bearish dapat mengadakan aksi penjualan lagi yang dapat membuat harga merosot menuju 40 dolar. Dari sudut pandang teknikal, komoditas ini gagal ditutup di atas level kritis 44 dolar dan dapat mengalami penurunan lebih lanjut menuju 40 dolar di masa mendatang apabila ada faktor pemicu yang tepat.