Suara.com - Kinerja PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) pada kuartal I tahun 2016 turun, penjualan dan pendapatan AKRA tercatat Rp 3,57 triliun, turun 25,62 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,80 triliun. Penurunan pendapatan terutama dari sub sektor perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM).
Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT. Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe, Rabu (27/4/2016).
Pada kuartal I tahun 2016, sub sektor ini hanya meraup pendapatan Rp 3,24 triliun, atau turun 24,29 persendari kuartal I tahun 2015 yang mencapai Rp 4,28 triliun. Alhasil, AKRA mencatatkan laba bersih sejumlah Rp 255,19 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini, atau melorot 18,95 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 314,86 miliar.
Adapun saham PT Steady Safe Tbk (SAFE) dan PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) masuk radar otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) lantaran keduanya mengalami peningkatan harga dan aktivitas transaksi di luar kebiasaan. "BEI memasukkan saham SAFE dan HDFA dalam ketergori Unusual Market Activity (UMA) akibat pergerakan harga dan aktivitas traksaksi di luar kewajaran tersebut kemarin," tambah Kiswoyo.
Kepala Divisi Pengawas Transaksi BEI Irvan Susandy, mengatakan saat ini bursa tengah mencermati perkembangan pola transaksi kedua saham tersebut.