Suara.com - Menteri Perdagangan Thomas Lembong menilai konsumen asal Jepang, Korea, dan Jerman lebih kritis terhadap mutu produk bila dibandingkan dengan konsumen dari Indonesia.
“Kalau negara yang jago ekspor Jepang, Jerman,dan Korea, mereka punya konsumen paling cerewet di dunia. Mereka ngotot pada mutu kualitas jasa dan barang, memaksa produsen menghasilkan produk berkualitas tinggi,” kata Lembong di acara Hari Konsumen Nasional di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/4/2016).
Lembong mengatakan konsumen memiliki andil yang besar untuk menuntut produsen menghasilkan produk terbaik.
Kalau saja konsumen Indonesia bisa seperti di negara-negara itu, produk Indonesia tentu bisa terdorong menjadi lebih baik dan bisa menembus pasar internasional.
“Konsumen itu punya peranan yang besar untuk menuntut produsen. Kalau ada komplain, maka produsen akan melakukan perbaikan produknya. Sehingga mudah bersaing di luar. Makanya kita dorong konsumen di Indonesia lebih cerdas. Transformasi ini menuntut sektor konsumsi juga harus bertransformasi agar lebih meningkatkan intelligence dan kecermatan dalam membeli,” katanya.
Saat ini konsumsi domestik di Indonesia memiliki andil 55 persen dari perekonomian nasional. Itu sebabnya, sektor konsumsi domestik harus naik kelas dari orientasi konsumsi yang maksimalis menjadi konsumsi yang cerdas.
“Saya bicara dengan Menteri Bappenas dan Menteri Sosial, dengan semakin makmurnya masyarakat dari materialistik menjadi kosumeristik itu belum tentu menjadi konsumen yang cerdas. Tapi yang cerdas adalah memperhatikan mutu. Dari pada kita boros tanpa membeli, kita harus menjadi konsumen yang cerdas perhatikan mutu,” kata Lembong.