Sektor Pariwisata Paling Murah dan Mudah Ciptakan Lapangan Kerja

Senin, 25 April 2016 | 14:56 WIB
Sektor Pariwisata Paling Murah dan Mudah Ciptakan Lapangan Kerja
Industri pariwisata di Pantai Air Manis, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (23/4).[suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kamritiman, Rizal Ramli mengatakan, pemerintah saat ini tengah menggenjot sektor pariwisata di Indonesia. Harapnyya bisa mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 20 juta wisman dalam lima tahun mendatang.

Pasalnya, sektor pariwisata merupakan sektor yang paling murah dan mudah untuk menciptakan lapangan kerja.

“Sektor ini paling murah untuk menciptakan lapangan kerja. Kalau di bandingkan dengan industri, pariwisata itu hanya butuh investasi sekitar 3 ribu dolar AS. Kalau industri bisa sampai 50 ribu sama 100 ribu dolar AS. Makanya ini harus kita genjot sektor ini agar bisa menyerap tenaga kerja,” kata Rizal saat ditemui di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (25/4/2016).

Selain itu, lanjut Rizal, dalam membangun investasi di sektor pariwisata ditengah kondisi perekonomian Indonesia yang  tengah labil, justru akan membantu ke depannya supaya bisa menjadi lebih baik.

"Dari segi devisa, Indonesia akan dapat banyak. Karena banyak negara dapatkan devisa dari pariwisata. Contohnya, kita sekarang dengan 10 juta turis yang ada, dapat  10 miliar dolar AS. Jadi, kalau nanti 2019 tercapai 20 juta turis, minimal  20 miliar dolar AS dari pariwisata. Ini tentunya akan memperkuat nilai tukar (rupiah), apalagi kalau makin banyak pariwisatanya," katanya.

Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisman dalam arti luas ke Indonesia Februari 2016 mencapai 888,3 ribu kunjungan, naik 5,26 persen dibanding kunjungan Februari 2015. Begitu pula, jika dibandingkan dengan Januari 2016, mengalami kenaikan  sebesar 9,09 persen.

Secara kumulatif, (Januari–Februari) 2016, jumlah kunjungan wisman dalam arti luas ke Indonesia mencapai 1,70 juta kunjungan atau naik 4,46 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 1,63 juta kunjungan.

Adapun Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di 27 provinsi pada Februari 2016 mencapai rata-rata 52,15 persen atau naik 4,56 poin dibandingkan dengan TPK Februari 2015 yang tercatat sebesar 47,59 persen. Begitu pula, jika dibanding TPK Januari 2016, TPK hotel berbintang pada Februari 2016 naik 2,82 poin. Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 27 provinsi selama Februari 2016 tercatat sebesar 1,83 hari, terjadi penurunan 0,15 poin jika dibandingkan keadaan Februari 2015.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI