Suara.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan realisasi investasi Indonesia pada triwulan pertama (Januari sampai dengan Maret) 2016 tercatat Rp146,5 triliun.
Dalam pemaparan realisasi investasi Indonesia di Jakarta, Senin (25/4/2016), Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan bahwa jumlah itu meningkat 17,6 persen dari periode yang sama pada tahun 2015 yang senilai Rp124,6 triliun.
"Hal ini memperlihatkan nilai investasi pada tahun 2016 terus mengalami peningkatan. Kami pun optimistis target investasi Rp595 triliun sampai akhir 2016 dapat tercapai," kata Franky.
Adapun pada Triwulan I 2016, lanjut dia, Indonesia bisa menyerap 327.170 tenaga kerja.
Dalam kurun waktu Januari s.d. Maret 2016 juga ada 1.747 proyek baru yang telah diwujudkan. Untuk mengawal proyek tersebut, BKPM membentuk Investor Relations Officer (IRO) berdasarkan wilayah.
Berdasarkan data dari BKPM, nilai penanaman modal dalam negeri (PMDN) Triwulan I 2016 adalah Rp50,4 triliun atau naik 18,6 persen dari rentang waktu sama pada tahun 2015 yang nilainya Rp42,5 triliun.
Sementara itu, penanaman modal asing tercatat sebesar Rp96,1 triliun, naik 17,1 persen dari tahun 2015 yang pada triwulan pertama mencatat nilai Rp82,1 triliun.
"Dari PMA tersebut, realisasi investasi Tiongkok ke Indonesia mencapai setengah miliar dolar AS atau meningkat 400 persen dari tahun 2015. Nilai ini diharapkan menjadi indikasi meningkatnya realisasi investasi Tiongkok pada masa depan," tutur Franky.
Namun, Tiongkok bukanlah negara dengan investasi terbesar di Indonesia pada Triwulan I. Urutan negara investor dengan nilai tertinggi adalah Singapura dengan 2,9 miliar dolar AS, Jepang dengan 1,6 miliar dolar AS, Hongkong dengan setengah miliar dolar AS, Tiongkok setengah miliar dolar AS, dan Belanda 0,3 miliar dolar AS.
Terkait dengan penyerapan tenaga kerja, PMDN menyerap 136.560 orang dan proyek PMA 190.610 orang. Dari jumlah itu, tenaga kerja luar Jawa sebesar 146.320 orang (naik 17,1 persen dari 2015), sedangkan penyerapan tenaga kerja di Pulau Jawa ada 180.850 orang (turun 5 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya).
Dengan total 327.170 orang, serapan tenaga kerja triwulan pertama 2016 meningkat 3,08 persen dibandingkan tahun 2015.
"Catatan realisasi investasi ini positif bagi upaya pemerintah mendorong penciptaan lapangan kerja," kata Deputi Pengendalian Pelaksanaan BKPM Azhar Lubis. (Antara)