Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (25/4/2016)diperkirakan akan ditutup naik sebesar 11 poin atau 0.24 persen ke level 4.914 setelah bergerak di antara 4.884-4.906. Sebanyak 146 saham naik, 143 saham turun, 89 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp5.39 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) Rp339.57 mil-iar.
Informasi tersebut tertuang dalam keterangan pers PT. Investa Saran Mandiri pada Senin, (25/4/2016).
Pasar saham Amerika Serikat ditutup bervariasi setelah beberapa emiten merilis laporan keuangan pada pekan kemaren. Beberapa laporan keuangan emiten sep-erti Alphabet, Google, Microsoft dan Starbuck direspon negatif oleh pasar dan turun membatasi pergerakan indek. Dow Jones ditutup naik 0.12 persen, Nasdaq turun 1.47 persen dan S&P Indek naik 0.01 persen.
Sementara Pasar saham kawasan Eropa ditutup di zona negatif pada akhir pekan lalu terbebani penurunan tajam sektor otomotif dan sumber daya alam. Data-data ekonomi dari zona euro juga memberikan sentimen negatif. Data ekonomi yang dirilis menunjukkan pelambatan aktivitas bisnis, dan sedikit tanda inflasi akan naik menuju target European Central Bank sebesar 2 persen. FTSE di Inggris ditutup negatif 1.11 persen, DAX Jerman turun 0.60 persen dan CAC Perancis turun 0.29 persen.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memproyeksi NPI tiga bulan pertama ta-hun ini akan mencatatkan defisit. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung memproyeksi CAD tiga bulan pertama tahun ini sebesar 2,2 persen dari produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut lebih baik dibanding proyeksi sebelumnya yang sebesar 2,6 persen-2,7 persen dari PDB.
Di sisi lain, BI mencatat capital inflow kuartal pertama 2016 mencapai 4,9miliar Dolar Amerika Serikat (AS). Inflow tersebut lebih besar dibanding inflow pada kuartal pertama dan kedua tahun lalu. Defisit pada NPI disebabkan oleh jumlah utang luar negeri (ULN) yang berkurang. Hal tersebut terjadi karena adanya upaya percepatan pelunasan utang. Berdasar-kan data BI, posisi ULN Indonesia per akhir Februari 2016 sebesar 311,5 miliar Dolar AS atau tumbuh 3,7 persen year on year (YoY). Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan ULN publik sebesar 9 persen. Sementara ULN swasta turun 7 persen.
Adapun pertumbuhan ULN Februari 2016 naik sedikit dibandingkan dengan posisi Januari 2016 yang tumbuh 2,2 persen YoY. Pertumbuhan yang lebih rendah tersebut terjadi karena perlambatan ULN publik dan penurunan ULN swasta masing-masing sebesar 5,7 persen dan 0,7 persen. Dari pasar saham, IHSG berhasil break resistance di tutup naik 11 point membentuk candle dengan body naik dan shadow di bawah indikasi pembalikan atas pelemahan. IHSG berpeluang konsolidasi terkoresi, dengan support di level 4883 sampai 4857 dan resistance di level 4917 sampai 4950.