Dorong Inklusi Keuangan, Pemerintah Genjot Digital Finance

Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 23 April 2016 | 06:15 WIB
Dorong Inklusi Keuangan, Pemerintah Genjot Digital Finance
Ilustrasu keuangan digital [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyampaikan komitmen pemerintah menambah penggunaan sarana "digital finance" dalam program bantuan sosial sebagai wujud kemajuan bidang inklusi keuangan pada pertemuan Bank Dunia-IMF.

Hal tersebut dikatakan Ketua Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Suahasil Nazara dalam diskusi dengan wartawan di Jakarta, Jumat (22/4/2016), terkait dengan hasil rangkaian kegiatan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro pada pertemuan musim semi Bank Dunia-IMF di Washington DC, AS, 12-18 April lalu.

"Dari sarana tersebut diharapkan rumah tangga yang termasuk dalam kategori "vulnerable" dapat keluar dari garis kemiskinan," katanya.

Menteri Keuangan, katanya, juga menyampaikan sarana "digital finance" diharapkan juga dapat membantu usaha menengah dan kecil untuk lebih berkembang.

"Selain itu, kata Menkeu, Indonesia juga sudah mengeluarkan Kartu Indonesia Pintar yang membantu anak usia sekolah dari masyarakat miskin untuk dapat menyelesaikan sekolahnya dengan menggunakan fasilitas 'digital finance' tersebut," ucap Suahasil.

Selain itu, kata dia, Menteri Keuangan juga menyampaikan terkait dengan reformasi sektor keuangan dalam UU Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (PPKSK) yang baru saja dikeluarkan oleh pemerintah pada pertemuan tersebut.

"UU ini lebih menggunakan prinsip 'bail in' dibandingkan 'bail out'. Kebijakan terkait ketahanan terhadap krisis dalam hal ini dikoordinasikan antara Kemenkeu, Bank Indonesia, OJK, dan LPS," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI