Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, kemarin, Kamis (21/4/2016), mencanangkan Program Indonesia Terang atau PIT secara nasional. Pencanangan dilangsungkan di pelosok pegunungan Provinsi Papua Barat, yakni Desa Temel Sosian (Distrik Ayamaru Jaya, Kabupaten Maybrat).
PIT, yang pelaksanaanya baru dimulai tahun 2016 ini, adalah upaya Pemerintah melistriki daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) dengan memaksimalkan sumber energi terbarukan di wilayah setempat. PIT juga bagian dari program pembangunan ketenagalistrikan 35.000 MW untuk memenuhi target peningkatan rasio elektrifikasi nasional, dari 85% pada 2015 menjadi 97% pada 2019. Infrastukturnya berupa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan mikrohidro (PLTMH) dengan kapasitas total sekitar 9,4 megawatt (MW) serta dukungan dana Rp441 miliar.
“Anggaran sebesar itu boleh jadi kecil. Meski demikian, itu sudah sangat berarti dalam menerangi wilayah Indonesia timur, selain sebagai pemicu investasi,” papar Menteri Sudirman Said dalam keterangan resmi, Kamis (21/4/2016).
Indonesia Terang
Hingga kini, masih ada 12.659 desa tertinggal, atau 16% dari total jumlah desa Indonesia, yang belum beroleh akses listrik dari jaringan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN. Dari sanalah PIT diarahkan dan dimulai. Rumah tangga sasarannya berjumlah 2.527.469 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah penduduk 9.970.286 jiwa. Dengan dukungan anggaran Rp80-an triliun, ditargetkan hingga akhir 2019 kelak 10.300 desa sudah terlistriki.
Suara.com - PIT Tahun Anggaran 2016 dimulai dari enam provinsi kawasan Indonesia timur berikut:
Provinsi |
Total Kapasitas (megawatt) |
Anggaran (Rp miliar) |
|
1 |
Papua |
5,4 |
198,9 |
2 |
Papua Barat BERITA TERKAIT Pelantikan PUSPINEBT ICMI Dorong Pengembangan Energi Baru Terbarukan untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan18 November 2024 | 16:36 WIB WIBREKOMENDASI TERKINI
Bisnis | 22:25 WIB
Bisnis | 22:13 WIB
Bisnis | 20:07 WIB
Bisnis | 19:49 WIB
Bisnis | 18:36 WIB
Bisnis | 18:33 WIB
|