Suara.com - Pemerintah Pusat melalaui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan Provinsi Banten terus mematangkan kajian jalur atau trase jalan tol Serang-Panimbang sepanjang 83,6 KM yang masuk dalam 12 proyek strategis nasional.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) di Serang, mengatakan, ada perubahan jalur pembangunan jalan tol tersebut karena adanya analisis pihak konsultan yang menyatakan jalur sebelumnya lebih berisiko. Perubahan jalur pembangunan jalan tol yang melintasi tiga kabupaten yakni Kabupaten Serang, Lebak dan Pandeglang itu, karena adanya analisis kebutuhan biaya yang lebih besar.
"Beberapa waktu lalu saat kami berkoordinasi dengan pemerintah pusat, dinyatakan ada perubahan di jalur Tol Serang - Panimbang. Tadinya berada di 47 desa yang dilalui, tapi sekarang bertambah menjadi 49 desa," kata Hudaya pada Selasa (19/4/2016).
Perubahan tersebut, kata Hudaya, dilakukan setelah pihak konsultan yang dipercaya oleh kementerian melakukan kajian analisis terhadap trase Saketi - Panimbang yang dilihat dari sisi keekonomisan. Pada jalur tersebut harus digeser ke samping, sehinga ada perubahan karena trase Saketi-Malingping menurut kajian konsultan jika tidak dirubah biayanya akan sangat mahal.
"Perubahan ini tidak terlalu berpengaruh pada yang lainnya. Karena memang panjangnya tidak terlalu signifikan," kata Hudaya.
Hudaya mengatakan, jika perubahan jalur tersebut sudah dapat diselesaikan secara administrasi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dipastikan pada Mei 2016 mendatang sudah ada keputusan gubernur dalam bentuk SK Penetapan Lokasi (Panlok).
"Harapan kami perubahan itu segera diselesaikan agar SK Panlok dapat dikeluarkan. Lebih cepat lebih baik,"katanya.
Bupati Pandeglang Irna Narulita menyatakan mendukung pembangunan jalan tol Serang-Panimbang merupakan pendukung mikro pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung di Kabupaten Panadeglang.
"Kita sangat mendukung, dan bentuk dukungan yang diberikan diantaranya dengan memberikan pendampingan pada tim pusat untuk melakukan pengukuran jalan," kata Irna.
Jalan tol itu, kata dia, memiliki panjang sekitar 83 kilometer dan sepanjang 23 kilometer diantaranya berada di wilayah Pandeglang dengan melewati delapan kecamatan.
"Pengukuran jalan itu sudah selesai dilaksanakan, dan kita berharap bisa langsung dilanjutkan pada pembangunan fisik," ujarnya.
Irna mengakui, dampak dengan adanya pembangunan Tol Serang-Panimbang akan membawa perubahan masyarakatnya kearah yang lebih baik.
"Yang pasti dampaknya pertumbuhan ekonomi akan meningkat dan pengangguran berkurang. Makanya kami snagat mendukung dan berharap Tol Serang -Panimbang segera dapat dilaksanakan,"kata mantan anggota DPR RI itu.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, sebanyak 12 proyek nasional yang diproyeksikan dibangun di Banten dipercepat pelaksanaannya. Presiden Joko Widodo pun sudah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Strategis Nasional.
12 proyek tersebut antara lain pembangunan Tol Serang-Panimbang, Tol Kunciran-Serpong, Tol Serang-Cinere, dan Tol Serpong-Balaraja. Kemudian, proyek kereta api ekspres Seokarno Hatta-Sudirman, Bandara Banten Selatan Panimbang, dan pengembangan Bandara Soetta.
Selanjutnya, pembangunan terminal elpiji Banten kapasitas 1 juta ton per tahun, energi asal sampah kota-kota besar di Tangerang, Waduk Karian, KEK Tanjung Lesung, serta percepatan infrastruktur transportasi, listik, air bersih untuk kawasan strategis pariwisata nasional (KSN) Tanjung Lesung. (Antara)