Pemerintah: Pola Pikir Anak Muda Harus Gemar Wirausaha Sejak Dini

Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 16 April 2016 | 12:18 WIB
Pemerintah: Pola Pikir Anak Muda Harus Gemar Wirausaha Sejak Dini
Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga memberi penghargaan kepada para wirausaha muda di Yogyakarta, Selasa (8/3/2016). [Antara/Fitri Atmoko]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Koperasi dan UKM berupaya untuk mengubah pola pikir anak muda Indonesia agar gemar berwirausaha sejak dini.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso BS di Jakarta, Sabtu (16/4/2016), mengatakan pihaknya menggelar beragam pelatihan kewirausahaan.

"Ini untuk mendukung upaya perubahan pola pikir yang lebih ke arah wirausaha," katanya.

Ia mengatakan pelatihan bagi SDM KUMKM itu juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan sekaligus mengubah pola pikir anak muda di Tanah Air agar semakin gemar berwirausaha.

Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Ruly Nuryanto menambahkan selama ini pola pikir masyarakat masih terpatri untuk mencari kerja setelah rampung menempuh pendidikan.

"Sekarang ini sudah enggak zamannya cari kerja lalu jadi bawahan, sekarang ini yang penting setelah selesai sekolah atau kuliah langsung jadi bos," kata Ruly.

Pada kesempatan itu digelar pelatihan SDM KUMKM yang dipusatkan di Auditorium Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Ruly menjelaskan, pola pandang yang sudah terlanjur melekat dalam pola pikir masyarakat Indonesia cenderung mencari pekerjaan setelah lulus sekolah/kuliah sehingga kini sudah saatnya ditinggalkan karena pola pikir seperti itu.

"Seperti saya ini, dulu hanya berpikiran jadi karyawan enggak tahunya sampai sekarang tetap saja jadi bawahan sulit naik kelas enggak bisa jadi bos," katanya.

Pada kesempatan yang sama Asisten Deputi Standarisasi dan Sertifikasi SDM KUMKM Kementerian Koperasi dan UKM Taty Ariati menambahkan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pemahaman perkoperasian dan penciptaan wirausaha terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Menurut dia, dengan pelatihan ini diharapkan, bagi para pengelola koperasi, fasilitator, dan petugas penyuluh koperasi lapangan betul-betul memiliki kemampuan dan keterampilan secara profesional dalam mengelola bisnis koperasi.

"Kesempatan ini adalah sangat penting bagi para pengelola, karena belum tentu tahun depan ada lagi," katanya.

Pelatihan ini, kata Tuti diikuti 860 peserta, dari berbagai kabupaten atau kota di wilayah Provinsi Jawa Barat selama tiga sampai lima hari.

"Perhatikan baik-baik apa yang diajarkan, jangan disia-siakan," kata Tuty Ariati.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jabar Dudi Sudrajat Abdullah mengatakan pihaknya menyambut baik pelatihan yang digelar bagi 800 orang lebih warganya agar menjadi SDM KUKM yang semakin kompetitif.

Dudi mengatakan selaras dengan program Kementerian Koperasi dan UKM, pihaknya juga mendorong percepatan tumbuhnya wirausaha baru di Jabar.

"Belum lama ini kita juga baru saja menggelar pameran produk wirausaha baru di Gedung Sate," kata Dudi.

Kegiatan itu, kata Dudi, diikuti sekitar 1.000 wirausaha baru yang telah diseleksi dari 20.000 wirausaha baru yang tersebar di Jabar.

"Sudah tiga tahun ini kita menggalakkan program pencetakan wirausaha baru, setiap tahunnya ditargetkan lahir 20 ribu wirausaha baru," kata Dudi. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI