Pelemahan Dolar AS Dorong Kenaikan Harga Emas

Ririn Indriani Suara.Com
Sabtu, 16 April 2016 | 09:02 WIB
Pelemahan Dolar AS Dorong Kenaikan Harga Emas
Ilustrasi dolar AS dan emas batangan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir menguat pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena perdagangan teknis menyebabkan kenaikan dalam harga logam mulia yang juga didorong pelemahan dolar AS.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni naik 8,1 dolar AS, atau 0,66 persen, menjadi menetap di 1.234,60 dolar AS per ounce.

Setelah tiga hari menurun berturut-turut, logam mulia naik pada Jumat karena emas mencapai tingkat dukungan penting dan karena itu berbalik naik.

Para analis percaya bahwa peningkatan tersebut hanya bersifat sementara, karena perdagangan teknis biasanya sebanding dengan fundamental.

Logam mulia mendapat dukungan tambahan ketika laporan yang dirilis oleh Federal Reserve AS pada Jumat menunjukkan produksi industri jatuh lebih besar dari yang diperkirakan, sebesar 0,6 persen. Analis mencatat penurunan besar terjadi dalam produksi kendaraan karena penjualan kendaraan juga telah merosot.

Emas juga mendapat dukungan karena indeks dolar AS turun 0,33 persen menjadi 94,64 pada pukul 18.00 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Banyak pedagang menunggu beberapa laporan ekonomi yang akan dirilis minggu depan, antara lain data "housing starts" (rumah baru dibangun) pada Selasa, penjualan "existing home" (rumah bekas) pada Rabu, dan Prospek The Fed Philadelphia bersama dengan klaim pengangguran mingguan pada Kamis.

Perak untuk pengiriman Mei naik 14 sen atau 0,87 persen, menjadi ditutup pada 16,313 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun tiga dolar AS atau 0,30 persen menjadi ditutup pada 989,90 dolar AS per ounce. (Antara/Xinhua)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI