Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo bersama dengan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro saat ini sedang berkunjung ke Amerika Serikat, untuk menghadiri Pertemuan Musim semi Bank Dunia Dana Moneter Internasional (the IMF World Bank spring Meetings).
Agus mengaku kecewa ketika mendengat International Monetary Fund memutuskan untuk menurunkan target perumbuhan ekonomi global ke level 3,2 persen dari sbeelumnya 3,4 persen.
"Kami di pertemuan dua hari ini mendengar hampir semua pejabat kecewa dengan ekonomi dunia. Dan bahkan IMF mengatakan pertumbuhan ekonomi global hanya 3,2 persen," kata Agus saat melakukan teleconfrence dari AS di kantor BI, Jakarta Pusat, Jumat (15/4/2016).
Agus pun mengaku pihaknya bersama dengan para pejabat dunia lainnya telah menyampaikan kekecewaannya kepada IMF. Pasalnya, dipangkasnya asumsi pertumbuhan ekonomi global membuktikan bahwa ekonomi global belum mengalami pemulihan.
"Ini merupakan lampu kuning bagi negara-negara berkembang lainnya. Bahwa ekonomi global belum pulih hingga saat ini," katanya.
Ia pun mengatakan, hal tersebut dapat memberikan dampak buruk bagi negara di dunia termasuk Indonesia. Ditambah lagi perekonomian Cina yang saat ini sedang rebalancing akan memberikan dampak negatif bagi negara berkembang.
"Dampaknya bisa penurunan harga komoditi, minyak dan lainnya. Sehingga bisa menimbulkan deflasi di seluruh negara," ungkapnya.