Anggaran Belanja Negara Dipotong, Proyek Berjalan Tak Terganggu

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 15 April 2016 | 14:31 WIB
Anggaran Belanja Negara Dipotong, Proyek Berjalan Tak Terganggu
Menko Bappenas Sofyan Djalil. (Antara/Wahyu Putro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan, pemotongan anggaran belanja kementerian/lembaga seperti yang diminta Presiden Joko Widodo, tidak akan mengganggu proyek yang tengah berjalan.

Kepala Bappenas Sofyan Djalil mengatakan, dalam rapat kabinet sebelumnya, sudah ditentukan jumlah potongan anggaran tiap kementerian/lembaga.

"Ada list (daftar), dan list itu sudah disetujui di rapat kabinet siapa dipotong berapa. Nanti list itu disesuaikan sendiri apa yan g dipotong. Dengan begitu diharapkan tidak terjadi distorsi dalam pembelanjaan," ujar Sofyan saat ditemui usai ibadah Jumatan di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta, Jumat (15/4/2016).

Ia menuturkan, pemotongan anggaran sendiri memang harus dilakukan mengingat penerimaan negara yang diperkirakan tidak mencapai target dan juga terbatasi oleh defisit anggaran yang tidak boleh lebih dari 3 persen dari PDB.

Ke depan, lanjutnya, akan dibuat hirarki prioritas program sehingga apabila diharuskan melakukan penyesuaian anggaran, maka program dengan prioritas paling rendah yang akan disesuaikan anggarannya terlebih dahulu.

"Ke depan nanti kita akan prioritaskan program prioritas pertama prioritas kedua ketiga dan seterusnya, kita list. Kalau ada perubahan maka yang paling prioritas bawah dipotong dulu, agar tidak mengganggu proyek-proyek yang berprioritas tinggi," ujar Sofyan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta kementerian dan lembaga negara untuk memotong anggaran belanja sebesar Rp50 triliun guna menyesuaikan APBN-Perubahan.

"Kepada seluruh kementerian lembaga agar dalam APBN Perubahan itu dipotong Rp50 triliun kurang lebih dari biaya-biaya operasional, belanja-belanja operasional, belanja-belanja barang yang tidak prioritas," kata Presiden Jokowi di Pulau Karya, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (14/4/2016) lalu.

Presiden menilai kementerian dan lembaga negara dapat memotong anggaran dari sejumlah pengeluaran yang tidak terlalu penting seperti perjalanan dinas, seminar, rapat maupun pengadaan mobil dinas.

Mengacu dokumen Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016, anggaran belanja negara mencapai Rp2.095,7 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari belanja kementerian dan lembaga sebesar R784,1 triliun dan belanja non kementerian dan lembaga sebesar Rp541,4 triliun. Disertai transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp770,2 triliun. (Antara) 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI