Suara.com - Kebiasaan finansial bisa diartikan sebagai kebiasaan yang berhubungan dengan keuangan, di mana keadaan tersebut akan berhubungan langsung dengan uang, sehingga sangat berpengaruh terhadap perekonomian ke depannya.
Maka dari itu supaya tidak berdampak buruk bagi perekonomian, alangkah baiknya untuk membiasakan kebiasaan finansial yang baik pula. Jangan sampai salah dengan hal tersebut, jika salah membiasakan diri maka akan berakibat fatal bagi perekonomian yang akan berdampak negatif terhadap semua.
Untuk menjaga kestabilan perekonomian, kita perlu mengembangkan kebiasaan finansial yang baik, bisa dengan meniru orang lain maupun dengan cara kita sendiri. Serta diperlukan kedisiplinan untuk melakukan hal tersebut.
Ada beberapa kebiasaan finansial yang mungkin baik untuk ditiru, dan lima di antaranya adalah sebagai berikut :
1.Tidak Boros
Seseorang bisa dikatakan boros jika mereka berbelanja tidak sesuai kebutuhan, bisa disebut berlebihan. Hal ini merupakan kebiasaan finansial yang buruk serta akan berdampak terhadap perekonomian seorang yang boros tersebut.
Maka jangan biasakan diri untuk berbelanja yang berlebihan. Biasakanlah berbelanja sesuai porsi sehingga ada uang yang tersisih yang bisa kita simpan, dan mungkin akan jauh lebih berguna fungsinya. Serta ingat lah ada pepatah yang mengatakan hemat pangkal kaya, namun bukan berarti harus berlaku pelit. Karena bukan pelit yang dimaksud dengan hemat.
2.Selalu Katakan Tidak untuk Berutang
Ada banyak macam berutang, mulai dari suku bunga yang tinggi dan ada pula suku bunga yang rendah. Berutang akan menimbulkan dampak psikologis bagi mereka yang melakukan utang. Alangkah baiknya, jika kita mengatakan tidak untuk berutang, dan marilah membiasakan diri dengan menabung agar tidak kehabisan uang sehingga akhirnya berutang. Ketika orang berutang kepada suatu bank maka orang tersebut akan menyusahkan dirinya sendiri untuk membayar cicilan tersebut.
Sehingga dia tidak bisa menyisihkan uang nya untuk menabung. Bila orang tersebut mendapatkan suatu masalah ekonomi yang mendadak, ia akan kesulitan untuk mengatasinya, dan pada akhirnya akan memilih untuk berutang kembali. Jangan sampai hidup kita di gunakan hanya untuk menutup lubang dan membuka lubang yang lainnya.