Pertamina Bersiap Ambil Alih Blok Mahakam di 2018

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 12 April 2016 | 17:43 WIB
Pertamina Bersiap Ambil Alih Blok Mahakam di 2018
Blok Mahakam di Kalimantan Timur. [skkmigas.go.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pertamina saat ini terus mempersiapkan proses transisi pengelolaan Blok Mahakam, Kalimantan Timur yang akan dikelola mulai 2018.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto saat mendampingi Menteri ESDM Sudirman Said dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Gedung MPR/DPR/DPD Jakarta, Selasa mengatakan persiapan yang dilakukan termasuk sisi teknis dan administrasi.

"Rencana ke depan transisi blok Mahakam adalah evaluasi, menjaga program kerja kesinambungan produksi, implementasi rencana kerja transisi, melengkapi data operasi dan pembelajaran operasi," kata Dwi.

Mantan Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk tersebut mengatakan pihaknya terus bekerja sama dengan pengelola blok tersebut sebelumnya sehingga proses transisi bisa berjalan dengan baik.

Menteri ESDM Sudirman Said menambahkan bahwa salah satu pengelola Blok Mahakam sebelumnya, Total EP sudah menyampaikan komitmen untuk membantu sepenuhnya proses transisi.

"Tadi siang dari Total EP bersedia untuk mengawal proses transisi dengan baik," kata Sudirman dalam kesempatan yang sama.

Sebagaimana diketahui, pada akhir 2015 lalu, Pertamina menandatangani "Heads of Agreement" (HoA) antara Total E&P Indonesie dan Index Corporation terkait persiapan untuk alih kelola Blok Mahakam. HoA juga mengatur "commercial agreement" yang berisi kesepakatan komersial antara Pertamina dan Total-Inpex dalam menyelesaikan komposisi kemitraan pada KKS yang baru dibentuk, serta hal-hal yang terkait dengan prosedur kerja sama antarpihak yang baru.

Dalam kesepakatan tersebut, pembagian saham yang disetujui adalah Pertamina 70 persen dengan interest 10 persennya merupakan kepemilikan BUMD, dan 30 persen untuk Total E&P Indonesie dan Index Corporation, rinciannya 50:50.  Sayangnya, nilai dari pembagian tersebut belum bisa disebutkan karena Pertamina belum melakukan revaluasi aset terhadap Blok Mahakam.

Kontrak baru Blok Mahakam akan memberi ruang bagi Pertamina untuk dapat tetap mengembangkan Blok Mahakam melalui kegiatan pengembangan serta eksplorasi dengan tujuan untuk mengoptimalkan produksi serta mencari cadangan baru. Kontrak Kerja Sama WK Mahakam memang akan berakhir pada 31 Desember 2017, dan tidak diperpanjang. Akhirnya Pertamina ditunjuk sebagai pengelola WK Mahakam setelah 31 Desember 2017.

Sebelumnya, Presiden Jokowi dan Menteri ESDM sudah mengingatkan apabila tidak sepakat dengan penawaran 30 persen, Total dipersilakan melepas Blok Mahakam saat kontrak sudah berakhir. Pada 10 Juni 2015, pemerintah memang telah mengumumkan pembagian saham atas Blok Mahakam, di mana Pertamina dan BUMD Kalimantan Timur mendapatkan 70 persen saham, sedangkan Total dan Inpex 30 persen. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI