Pedagang Enggan Beli Sapi dari NTT Karena Bobotnya Rendah

Selasa, 12 April 2016 | 15:10 WIB
Pedagang Enggan Beli Sapi dari NTT Karena Bobotnya Rendah
Bongkar muat ratusan sapi lokal asal Kupang kedalam truk yang baru saja tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (9/2). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sejumlah pedagang sapi di Indonesia mengaku enggan membeli sapi yang dijual oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Mereka mengaku, meski dijual murah pun para pedagang enggan membeli sapi-sapi tersebut.

Pasalnya, sapi yang dijual BUMD tersebut dagingnya dinilai terlalu tipis dan bobot sapi yang terlalu rendah sehingga jika dijual pedagang merasa rugi karena tidak laku.

Menanggapi hal tersebut, Meteri Pertanian Amran Sulaiman tidak mau pusing dengan keluhan pedagang tersebut. Menurutnya, yang terpenting soal daging sapi ini rantai pasokannya dari NTT ke Jakarta lancar.

"Jangan pusingin soal kurusnya (sapi) yang dibahas. Tapi lihat bahwa angkutannya yang penting sudah lancar. Jadi artinya ini kita sudah memperpendek rantai pasokannya," kata Amran di kantornya, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (12/4/2016). 

Ia pun mengklaim, apa yang dikeluhkan oleh para pedagang tersebut tidak memiliki landasan yang kuat kalau sapi daging tipis maka pedagang kesulitan menjual ke konsumen.

"Mau dagingnya kurus atai gemuk, kalau sudah di potong ya itu sama aja daging kan. Yang penting lancar aja rantai pasokannya, kami lega kok," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI