Presiden Joko Widodo sempat melontarkan sindirian kepada bawahannya yakni Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang sering salah langkah ketika memberikan bantuan kepada para petani.
Jokowi mengatakan, ketika petani tengah membutuhkan bibit atau benih, Amran malah memberikan pupuk. Hal tersebut tidak efisien karena tidak menyelesaikan masalah.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Joko Widodo saat melakukan blusukan ke Brebes, Jawa Timur.
Menanggapi hal tersebut, Amran mengakui bahwa ada kesalahan yang telah dilakukan kementeriannya.
Namun, ia mengaku tidak semua bantuan yang diberikan Kementan. Salah satunya seperti pemberian traktor atau alat bantu pertanian yang diklaim tepat sasaran.
"Benar apa yang dikatakan Pak Presiden. Tapi nggak semuanya salah. Nah sekarang polanya sudah kita ubah. Jadi diharapkan ke depan pemberian bantuan ini akan semakin efektif," kata Amran saat ditemui di kantornya, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (12/4/2016).
Selain itu, pihaknya juga mengaku telah menugaskan Dirjen Hortikultura untuk mengawasi pola pemberian batuan di daerah termasuk Brebes agar tepat sasaran.
"Nanti kami dirjen kami ada di sana, kami akan cek, Dirjen Hortikultura lagi ke lapangan, ini enggak boleh, kata bapak Presiden, kami ubah bantuan pupuk kemarin, dia butuh benih unggul," katanya.