Suara.com - Konglomerat papan atas Arifin Panigoro semakin santer diberitakan akan segera melakukan akuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara. Namun hingga kini Arifin belum juga bersedia mempublikasikan penjelasan lengkap terkait persoalan akuisisi tersebut.
"Ada asas kerahasiaan dalam proses pembahasan soal ini (akusisi saham Newmont,red). Beberapa kutipan media terhadap saya beberapa waktu lalu ada yang salah," kata Arifin saat dihubungi Suara.com, Selasa (12/4/2016).
Pemilik PT Medco Energi International Tbk tersebut mengakui telah menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Negara beberapa waktu. Agenda pertemuan tersebut untuk melaporkan proses akuisisi yang masih terus berlangsung. Sayangnya, saat ia didesak mengenai apakah Jokowi setuju atau tidak ia mengambil alih saham Newmont, lagi-lagi Arifin berkelit. "Saya no comment dulu deh kalau soal itu," jelas Arifin.
Arifin sendiri dikabarkan pada saat ini tengah mencari pendanaan baik dari perbankan luar negeri maupun perbankan dalam negeri. Salat satu bank yang dilirik untuk meraih pinjaman untuk mengakuisisi saham Newmont adalah Bank Mandiri. Arifin juga berjanji pembangunan smelter akan dilanjutkan pasca akusisi rampung dilakukan. "Pokoknya nanti deh akan dipublikasikan kalau saatnya sudah tepat," tutup Arifin.
Diperkirakan nilai 76 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara yang mau dicaplok Arifin sekitar 2,2 miliar Dolar Amerika Serikat (AS). Sementara nilai investasi pembangunan smelter tersebut ditaksir mencapai 500 juta Dolar AS - 600 juta Dolar AS.