Bank Mandiri membantu proses sertifikasi lahan agunan milik 12 debitur usaha mikro dari total potensi 321 debitur di Kabupaten Brebes untuk meningkatkan kapasitas debitur dalam pengembangan usaha dan mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Adapun lahan yang disertifikasi merupakan tanah pertanian dan perkebunan.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di sela-sela acara Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat di Brebes, Jawa Tengah, Senin (11/4/2016), mengatakan dukungan tersebut merupakan implementasi dari kerjasama yang dilakukan perseroan dengan Kementerian Agraria dan tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional pada awal tahun ini.
“Aset yang telah memperoleh sertifikat tentu akan memiliki valuasi yang lebih baik sehingga dapat dikapitalisasi pada kemudian hari untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan dalam pengembangan usaha,” tutur Kartika dalam keterangan resmi, Senin (11/4/2016).
Dalam acara yang dihadiri Presiden RI Joko Widodo tersebut, tiga debitur mikro Mandiri yang juga merupakan petani bawang setempat menerima sertifikat hak milik atas lahan yang diagunkan ke Bank Mandiri.
Kartika menambahkan, pihaknya akan terus mendukung pengembangan pelaku usaha mikro di daerah mengingat sektor ini merupakan salah satu pilar penopang kesinambungan ekonomi Indonesia. Langkah itu, misalnya, direalisasikan dengan penyaluran kredit mikro yang telah mencapai Rp138 miliar di Kabupaten Brebes kepada 3.343 debitur hingga Maret 2016.
Selain kredit mikro, perseroan juga menyalurkan pembiayaan berskema khusus, yakni Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Brebes dengan realisasi penyaluran sebesar Rp7,357 miliar kepada 176 debitur yang kebanyakan berasal dari sektor perdagangan dan jasa. “Penyaluran KUR dengan bunga 9% ini akan menjadi insentif yang solutif bagi para pelaku usaha karena dapat menjadi sumber pembiayaan yang relatif murah dan aman,” tambah Kartika
Secara nasional, peyaluran KUR Bank Mandiri pada periode Januari – Maret 2016 telah mencapai Rp3,659 triliun kepada 78.678 debitur baru atau sekitar 28% dari target penyaluran tahun ini. Dari nilai
tersebut, KUR sebesar Rp2,751 triliun diteruskan ke sektor ritel, sedangkan KUR Rp908 miliar disalurkan kepada sektor mikro. Adapun target penyaluran KUR pada tahun ini adalah Rp13 triliun dimana Rp6,5 triliun untuk KUR Ritel, Rp6 triliun untuk KUR Mikro serta Rp500 miliar diberikan untuk KUR Tenaga Kerja Indonesia) (TKI).