Fokus usahanya ada 4. Pertama menyediakan jasa persewaan ruangan kantor di 7 tempat, mulai Kalimalang, Pancoran, Rawamangun, Senen dan beberapa tempat lain. Kedua, virtual office yang merupakan kantor bersama. Ini bagi pelaku usaha yang belum mampu menyewa ruang kantor sendiir. Ketiga, coworking space atau kantor harian bagi pelaku usaha yang belum mampu sewa kantor ataupun virtual office. Keempat, jasa pelatihan entrepreneur bagi kawula muda. “Yang terakhir ini bisa saja tak dipungut biaya jika ada sponsornya,” kata Hadi.
Hadi tak melulu mengisi hari-harinya dengan aktivitas bisnis. Ia aktif di beberapa Organisasi/Komunitas, ,mulai dari sebagai Co Founder Komunitas Memberi, Local President JCI Jakarta (Junior Chamber International) Jakarta tahun 2016, Sekretaris Forum Dialog BPP HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), Sekretaris Jenderal PERJAKBI (Perhimpunan Pengusaha Jasa Kantor Bersama Indonesia), Wakil Sekretaris Jenderal DPP BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia) dan beberapa organisasi lainnya.
Ia menolak menyebut penghasilan dari total usahanya dalam setahun. Namun dalam SPT tahun pajak 2015, ia membayar pajak Rp680 juta untuk pendapatan korporasi miliknya dalam setahun. “Mimpi saya selanjutnya, di usia 40 tahun bisa punya karyawan 25 ribu orang. Saya sekarang baru punya karyawan 47 orang. Sekarang bisnis saya memang sedang di fase kecil menuju ke menengah,” tutup Hadi sambal tersenyum simpul.