Bank Indonesia (BI) menyatakan posisi cadangan devisa Indonesia akhir Maret 2016 tercatat sebesar 107,5 miliar Dolar Amerika Serikat (AS). Capaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Februari 2016 sebesar 104,5 miliar Dolar AS.
"Peningkatan tersebut dipengaruhi penerimaan cadangan devisa, terutama berasal dari hasil penerbitan sukuk global pemerintah dan lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas, yang jauh melampaui kebutuhan devisa antara lain untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah," kata Tirta Segara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI dalam keterangan resmi, Kamis (7/4/2016).
Posisi cadangan devisa per akhir Maret 2016 tersebut cukup untuk membiayai 8,0 bulan impor atau 7,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. "BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," tutup Tirta.