Wakil Ketua Kadin Bidang Infrastruktur Erwin Aksa mengatakan, Indonesia memiliki peluang yang besar dalam pembangunan proyek infrastruktur. Namun sayangnya, pengusaha lokal selalu kalah bersaing dengan pengusaha asing.
Menurutnya, hal tersebut bukan lantaran pengsuaha lokal tak mampu bersaing, melainkan cost money yang dikeluarkan oleh pengusaha lokal terlalu tinggi jika dibandingkan dengan negara lain.
"Bukan karena nggak sanggup kita, tapi karena pengeluaran biayanya yang terlalu besar kalau mau bangun infrastruktur di Indonesia dibandingkan dengan negara lain," katanya saat ditemui dalam Seminar Infrastruktur di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Rabu (6/4/2016).
Ia menjelaskan, salah satu komponen yang membuat pengeluaran terlalu besar adalah bunga pinjaman yang harus ditanggung oleh para pengusaha yang masih tergolong tinggi dibandingkan dengan negara di ASEAN.
"Kalau negara lain kan bunganya sekitar 2 sampai 5 persen saja. Kalau di kita bisa lebih dari itu. Makanya ini buat kita menjadi tidak kompetitif dibandingkan pengusaha asing ketika bersaing," katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada pemerintah untuk bisa menurunkan bunga pinjaman di perbankan agar para pengusaha lokal dapat berkecimpung dalam pembangunan infrastruktur dalam negeri dan meningkatkan daya saingnya.
"Sebenarnya kalau lihat kapasitas dan kemampuan kontraktor lokal,kita jauh lebih baik. Makanya kami berharap pemerintah bisa menurunkan bunga krefit itu biar kita mampu bersaing," kata Erwin.