Suara.com - Credit Suisse dan HSBC, dua dari bank terbesar di dunia, membantah tudingan bahwa mereka secara aktif memanfaatkan perusahaan-perusahaan offshore untuk membantu klien mereka mengemplang pajak.
Sebagai informasi, nama kedua bank tersebut tercantum dalam dokumen Panama Papers yang dianalisis oleh Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ). Hasil investigasi yang melibatkan 107 media dari 70 negara itu menyebut, HSBC dan afiliasinya membuat lebih dari 2.300 perusahaan offshore yang kemudian diregistrasikan kepada firma hukum Mossack Fonseca, demikian seperti dikutip dari laman panamapapers.icij.org.
Bantahan dari kedua bank tersebut disampaikan sehari setelah bocornya dokumen firma hukum Mossack Fonseca, dikenal dengan nama "Panama Papers". Mossack Fonseca sendiri berperan mengalirkan dana kliennya ke perusahaan-perusahaan offshore yang berdiri di negara-negara surga pajak, yang memberlakukan pajak amat rendah.
CEO Credit Suisse Tidjane Thiam mengklaim bahwa banknya hanya menerima aset-aset yang legal.
"Kami sebagai perusahaan, sebagai sebuah bank hanya menerima penggunaan perusahaan-perusahaan (offshore) jika ada tujuan ekonomi yang sah," kata Thiam, yang baru saja menjadi CEO bank asal Swiss itu tahun lalu seperti dikutip Reuters.
Thiam mengakui, pihaknya menggunakan perusahaan offshore, namun hanya untuk nasabah-nasabahnya yang sangat kaya dengan aset yang berada di berbagai yurisdiksi. Thiam menegaskan, Credit Suisse tidak mendukung pengemplangan pajak dan tidak pula menyembunyikan identitas para nasabahnya.
Sebagai informasi, Credit Suisse pernah terlibat kasus pengemplangan pajak. Pada Mei 2014, mereka diharuskan membayar denda sebesar 2,5 miliar Dolar kepada Pemerintah AS karena membantu sejumlah konglomerat AS menghindar dari kewajiban pajaknya.
Sementara itu, di tempat terpisah, HSBC mengatakan bahwa model bisnis yang mereka jalankan sudah mengalami perubahan, bila dibandingkan dengan apa yang tercantum dalam dokumen tersebut.
"Tuduhan ini historis, di mana beberapa kasus sudah berumur 20 tahunan, berbeda dengan reformasi signifikan dan dipublikasikan dengan baik dalam beberapa tahun terakhir," kata juru bicara HSBC, Gareth Hewett di Hongkong.
HSBC pun pernah berurusan dengan hukum. Mereka terkena denda sebsar 1,92 miliar Dolar AS kepada Pemerintah AS karena membantu pencucian uang haram penjualan narkoba keluar dari Meksiko.
Dalam Panama Papers disebutkan, HSBC dan Credit Suisse membantu klien membuatkan perusahaan-perusahaan yang mempersulit pemungut pajak dan penyelidik melakukan pelacakan aliran uang, dari satu tempat ke tempat lainnya.
HSBC dan Credit Suisse hanyalah dua dari lebih dari 500 bank, beserta anak perusahaan dan cabangnya, yang terungkap dalam dokumen tersebut. Mereka telah mendaftarkan hampir 15.600 perusahaan offshore di Mossack Fonseca. Sebagian besar perusahaan offshore tersebut berdiri sejak era tahun 1990an.
Terseret "Panama Papers", Ini Tanggapan HSBC dan Credit Suisse
Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 05 April 2016 | 15:48 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Tingkatkan Ekosistem UMKM, AwanTunai Dapat Fasilitas Social Loan Rp 300 Miliar dari HSBC Indonesia
02 Agustus 2024 | 07:13 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI