Suara.com - PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) terus mendorong pengembangan usaha mikro kecil dan menengah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah ini.
"Bank Sulutgo sebagai penggerak dan pendorong laju pertumbuhan ekonomi di daerah Sulut dan Gorontalo mendukung program pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) secara berkesinambungan," kata Direktur Umum PT Bank Sulutgo Felming Harun, di Manado, Selasa (5/4/2016).
Dia menyatakan hal tersebut dibuktikan dengan produk-produk kredit unggulan, serta mendekatkan kantor pelayanan kredit kepada pelaku usaha di antaranya melalui perluasan penyaluran kredit usaha mikro sejahtera (KUMS).
Menurut dia lagi, selain KUMS ada Kredit Usaha Rakyat (KUR) lembaga keagamaan, KSU perorangan atau umum, kredit modal kerja, kredit dengan cash colateral serta kredit konstruksi.
Dia menegaskan, pihaknya secara totalitas mendukung program pemerintah Sulut yakni Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (OS-DK), hal ini dibuktikan dengan semakin besar penyaluran dana yang diserap dunia usaha.
Selain itu, katanya, Bank Sulutgo terus melakukan pendekatan kepada pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten dan kota melalui satuan kerja perangkat daerah (SKPD), Dinas PU, kontraktor, dan asosiasi lainnya untuk memanfaatkan pemberian kredit konstruksi dan turunannya.
Bank ini, katanya pula, akan terus mengoptimalisasi penyaluran KUR usaha mikro dan retail dengan membentuk kantor cabang pembantu sentra mitra sejahtera dan memperbanyak account officer.
Kepala Bidang Fasilitasi Pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Alwy Pontoh mengatakan, pihaknya telah berkonsultasi dengan Bank Indonesia (BI) agar memfasilitasi pelaku usaha di Sulut mendapatkan kredit atau pinjaman dari bank.
Apalagi, katanya, BPD Sulutgo yang merupakan milik daerah diharapkan lebih proaktif dalam menyalurkan kredit.
"Kami siap memberikan rekomendasi IKM mana yang siap dan layak dibiayai," kata Alwy lagi.
Mengacu data Bank Indonesia (BI) per Februari 2016, jumlah kredit UMKM yang disalurkan perbankan nasional mencapai Rp729,0 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 10,0 persen dibanding Februari 2014. Berdasarkan skala usahanya, perlambatan pertumbuhan kredit UMKM terjadi pada usaha skala kecil yang melambat dari 7,4 persen yoy menjadi 7,1 persen yoy dan menengah yang melambat dari9,1 persen menjadi 8,2 persen yoy. Sementara penyaluran kredit usaha skala mikro justru menunjukkan peningkatan pertumbuhan dari 16,1 persen yoy menjadi 18,0 persen yoy. (Antara)