Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa pada Maret 2016 terjadi inflasi sebesar 0,19 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,75. Dari 82 kota IHK,58 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi 1,18 persen dengan IHK 123,05 dan terendah terjadi di Yogyakarta, Malang, Tangerang, dan Singkawang masing-masing 0,02 persen dengan IHK masing-masing 121,00; 123,69; 131,06; dan 122,89. "Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 1,22 persen dengan IHK 127,63 dan terendah terjadi di Mamuju 0,02 persen dengan IHK 122,23," kata Kepala BPS Suryamin dalam keterangan resmi, Jumat (1/4/2016).
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 0,69 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,36 persen; kelompok sandang 0,55 persen; kelompok kesehatan 0,30 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,03persen.
"Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,07 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,22 persen," tambah Suryamin.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Maret) 2016 sebesar 0,62 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2016terhadap Maret 2015) sebesar 4,45 persen.
"Komponen inti pada Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen; tingkat inflasi komponen inti tahun kalender(Januari–Maret) 2016 sebesar 0,80 persen; dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Maret 2016 terhadap Maret2015) sebesar 3,50 persen," tutup Suryamin.