Pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said akhirnya menutuskan untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan premium sebesar Rp 500 per litter. Hal tersebut menyusul anjloknya harga minyak metah dunia.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir mengapresiasi langkah pemerintah tersebut. Pasalnya, dengan adanya penurunan harga BBM KEIN yakin industri di dalam negeri akan semakin bergairah dan mampu bersaing dengan negara-negara lainnya.
"Jadi dengan adanya kebijakan penurunan ini nantinya masyarakat akan terbiasa dengan pergerakan harga minyak, jadi tidak menimbulkan gejolak yang terlalu sering. Kami optimis juga ini dapat menggairahkan industri di dalam negeri termasuk di daerah-daerah," kata Soetrisno saat ditemui dalam diskusi di kantor Kemenko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (31/3/2016).
Selain itu, pihaknya meyakini, dengan adanya penurunan harga BBM ini dapat meningkatkan kepercayaan investor sehingga akan menambah investasi yang masuk ke Indonesia terutama di sektor industri.
"Iklim investasi akan semakin baik lagi. Karena kan biaya logistiknya semakin bisa ditekan, jadi orang akan berbondong-bondong untuk berinvestasi di sektor industr," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah memutuskan menurunkan harga BBM jenis Premium dan Solar masing-masing Rp500 per liter. Penurunan ini berlaku mulai besok, 1 April 2016. Premium yang semula harganya Rp6.950 per litter akan menjadi Rp6.450 per liter, sementara solar yang semula harganya Rp5.650 per liter menjadi Rp5.150 per liter.