Suara.com - Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan, Kementerian Pariwisata, Ahman Sya, mengharapkan para pendidik jangan meluluskan murid Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata apabila tidak memiliki kualitas untuk bersaing.
"Jangan meluluskan tenaga-tenaga terdidik di SMK kalau kualitasnya tidak baik, citra ini bikin malu," ujar Ahman saat memberikan kata sambutan di pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata se-Indonesia di Hotel Harmoni One Center, Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (30/3/2016) malam.
Ahman mengatakan pendidik harus dapat mencetak lulusan profesional dan memiliki daya saing.
"Kita punya tiga kelemahan, satu penguasaan bahasa asing kita lemah, dua penguasan IT kita lemah, yang ketiga penguasaan manajerial lemah. Tiga itu yang mengalahkan kita," kata dia.
"Oleh karena itu saya mengharapkan lulusan kita dapat menguasai bahasa asing khususnya bahasa Inggris, IT, dan manajerial," Ahman menambahkan.
Jika hal itu diterapkan, pemerintah memiliki SDM yang baik di sektor pariwisata.
"Tapi kita harus meyakinkan ke para terdidik kita, kalau anda harus menjadi SDM-SDM yang profesional, dengan itulah kita punya harga diri, punya daya saing, dan punya posisi untuk bersaing dengan negara lain," kata dia.
Pada tahun 2015 daya saing SDM pariwisata Indonesia di tingkat ASEAN masih berada diranking lima di bawah Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina. Sedangkan untuk di tingkat dunia berada dirangking 53 dari 141 negara atau jauh tertinggal dari Singapura diranking 3 dan Filipina diranking 42 dunia.
Rakornas diharapkan dapat menjadi komitmen bersama antara pemerintah dan stakeholder khususnya bidang pendidikan untuk mendukung program penciptaan SDM pariwisata berkualitas agar dapat memenangkan persaingan. Tenaga kerja pariwisata Indonesia diharapkan mudah mengisi peluang kerja di sektor pariwisata khususnya untuk 38 job titles yang telah disepakati bersama dalam Mutual Recognation Arrangement Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Saat ini, pemerintah telah menetapkan sektor pariwisata sebagai leading sector karena industri jasa ini menghasilkan devisa dan menciptakan lapangan kerja yang besar.
Tahun ini target pariwisata mendatangkan 12 juta wisatawan mancanegara dan 260 juta pergerakan wisatawan nusantara. Jika hal itu tercapai maka akan menghasilkan devisa sebesar Rp172,8 triliun dan menyerapkan 11,7 juta tenaga kerja.