Salah satu contohnya yaitu disaat debitur meninggal dunia. Hal ini dilakukan agar tidak ada kerugian, baik itu dari pihak Bank, ataupun dari pihak debitur, dan kedua pihak tersebut akan terselesaikan masalahnya dengan pergerakan yang dilakukan oleh sistem kerja asuransi kredit.
Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Premi Asuransi Kredit
Sebenarnya, setiap Bank memiliki hak untuk mengatur sistem premi mereka masing-masing. Jadi, dengan kata lain tidak ada hitungan khusus berapa jumlah premi yang harus dikeluarkan untuk sebuah asuransi kredit. Namun ada beberapa faktor yang membuat debitur membayar premi dengan harga yang tinggi. Pertama adalah faktor usia, dimana apabila debitur mendekati batas usia dari peraturan mengajukan kredit, mereka akan dikenakan biaya yang lebih besar.
Kedua adalah tenor waktu yang diajukan oleh debitur, semakin lama waktunya, semakin besar pula jumlah biaya yang harus dikeluarkan. Lalu, yang terakhir adalah besarnya jumlah peminjaman. Dalam hal ini, semakin besar jumlah pinjaman yang kita ajukan, maka akan semakin besar juga jumlah premi yang akan dibayar oleh pihak debitur. Dalam aturannya, asuransi kredit ini bisa Anda cairkan apabila Anda masih sanggup melunasi pembayaran kredit dan tidak akan mengajukan kredit lagi.
Hal yang Perlu Diperhatikan
Dalam pengajuan sebuah asuransi kredit tentu saja Anda masih harus meneliti seberapa amannya dengan menggunakan asuransi kredit tersebut. Salah satu contohnya adalah dengan mencari tahu hal-hal apa saja yang bisa membuat asuransi kredit ini bekerja. Lalu, persyaratan apa saja yang diperlukan agar Anda bisa mengajukan sebuah asuransi kredit.
Lalu yang terakhir, tentu saja Anda harus meneliti besarnya premi yang harus Anda keluarkan. Cobalah membanding-bandingkan dari setiap perusahaan kredit asuransi, dan carilah jenis kredit asuransi yang cocok dengan kondisi Anda dan akan berguna untuk kehidupan Anda kelak nanti.
Baca juga artikel Cermati lainnya :
Pengertian Pajak, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya
Cara, Syarat, dan Biaya Pembuatan SKCK