Suara.com - Konsorsium perusahaan dari Perancis menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi dalam sejumlah pembangunan infrastruktur di Batam seperti kereta, jalan tol, dan pelabuhan.
"Kami sedang menjajaki peluang investasi beberapa proyek infrastruktur di Batam seperti Pelabuhan Tanjung Sauh, Batam Light Rail Transit (LRT), jalan tol dan pembangunan Jembatan Batam - Bintan," kata Perwakilan delegasi tersebut Nathalie Birac, sesuai dengan rilis yang disampaikan BP Batam, Selasa (29/3/2016).
Delegasi tersebut sudah melakukan kunjungan dua kali ke BP Batam untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai pembangunan sejumlah infrastruktur pada kawasan perdagangan tersebut.
Konsorsium ini sendiri merupakan perusahaan asal Perancis yang merupakan gabungan dari lima perusahaan yang bergerak khusus untuk pengembangan proyek infrastruktur di Asia Pasifik.
Nathalie, mengatakan sebagai perwakilan consorsium dari Perancis ia bertugas untuk mencari tahu lebih jauh terkait informasi beberapa proyek pengembangan infrastruktur yang ditawarkan dan terbuka untuk pihak asing.
Sementara itu, Wakil Kepala BP Batan Jon Arizal yang menemui delegasi tersebut mengatakan ketertarikan mereka untuk ikut terlibat dalam beberapa proyek tersebut dimulai dari letak strategis Batam yang berada di jalur pelayaran internasional serta sebagai pintu gerbang perdagangan dunia yang berdekatan dengan Singapura.
"Kami tentunya berharap perkembangan investasi di Batam yang meningkat dapat sejalan dan didukung dengan infrastruktur yang memadai, sehingga menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia usaha dan tentunya masyarakat di kota ini," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Biro Perencanaan dan Litbang BP Batam Horman Pudinaung juga menambahkan beberapa proyek yang sedang dilirik Perancis merupakan proyek dengan skala prioritas tinggi untuk mendukung kegiatan ekspor-impor barang serta pergerakan manusia dengan beberapa alternatif mode transportasi.
"Perancis tertarik pada sejumlah proyek yang menjadi prioritas pembangunan di Batam," kata dia.
Usai mendengarkan seluruh keterangan dan proses tanya jawab dalam kunjungan ini serta melihat langsung beberapa lokasi proyek infrastruktur strategis di Batam, perwakilan Perancis, kata dia, mengemukakan ketertarikannya untuk melakukan penjajakan lebih dalam terkait kemungkinan kerja sama atau investasi yang bisa dilakukan ke depan usai melihat lokasi-lokasi rencana pembangunan infrastruktur.
"Kami akan mengatur pertemuan antara perwakilan investor Perancis tersebut dan konsultan ahli BP Batam untuk infrastruktur yang berasal dari Jepang, untuk mengetahui lebih detil proyek-proyek tersebut," kata dia.
Selama ini, Batam ditetapkan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam. Namun dalam perkembangannya, perkembangan kawasan Batam ternyata tidak sesuai harapan pemerintah. salah satunya disebabkan oleh dualisme kewenangan di Batam antara Badan Pengusahaan Batam dan Pemerintah Kota Batam. Akibat dualisme tersebut, pelayanan terhadap investor terganggu.(Antara)