Presiden Joko Widodo pada Rabu (23/3/2016) telah memutuskan bahwa pembangunan kilang di Blok Masela akan menggunakan skema di darat atau Onshore sesuai dengan yang disarankan Menko Kemaritiman Rizal Ramli.
Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral Sudirman Said mengungkapkan pihaknya tak ingin menambah polemik di Blok Masela. Ia mengaku hanya ingin fokus menjalankan keputusan Presiden.
"Sudah, ini saatnya kita move, nggak ada lagi polemik. Beri kami kesempatan untuk bekerja dan juga beri kesempatan SKK Migas biar bisa bekerja dengan baik dan mengawasi ini," kata Sudirman saat menggelar konferensi pers di kantornya, Kamis (24/3/2016).
Ia pun mengaku bersyukur dengan adanya keputusan yang diambil Presiden Jokowi. Pasalnya, keputusan yang telah diambil sudah didasarkan pada ekonomi masyarakat dan pengembangan wilayah.
"Selama 7 bulan kan pak presiden sudah mendapat banyak masukan baik di darat atau di laut. Dan ini semua sudah dipertimbangkan untuk ekonomi masyarakat dan pengembangan wilayah. Kami sebagai pembantu Presiden akan melanjutkan amanah ini," katanya.
Sudiman Said memang sempat berkonflik keras secara terbuka dengan Rizal Ramli. Mantan Direktur Utama PT Pindad ini menyindir ada kolegnya di kabinet yang sering mengganggu dalam berbagai persoalan strategis termasuk Blok Masela. Rizal Ramli membalasnya melalui media sosial dengan menyindir Rizal Ramli sibuk menganalisis kelakuannya sendiri diserta meme Sudirman Said.
Rizal menginginkan pengembangan kilang gas di Blok Masela dengan skema onshore. Sementara Sudirman Said menghendaki skema offshore dengan dalih biaya investasi lebih minimal.