Wapres JK Beri Sambutan di Konferensi BFA Cina

Ardi Mandiri Suara.Com
Kamis, 24 Maret 2016 | 08:25 WIB
Wapres JK Beri Sambutan di Konferensi BFA Cina
JK Pertemukan ARB dan Agung
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menghadiri upacara pembukaan Boao Forum for Asia (BFA) dan memberikan sambutan pada konferensi bertemakan "Masa Depan Baru Asia: Dinamika Baru, Visi Baru" di Boao, Provinsi Hainan, Cina, Kamis (24/3/2016).

Wapres tiba di BFA Hotel dengan didampingi Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar serta Duta Besar RI untuk Cina Soegeng Rahardjo.

"Saya akan berbicara mengenai apa pandangan Indonesia terkait 'The Future of Asia', pada umumnya mengenai kerja sama yang dipererat dan mencari kesamaan dan investasi yang lebih terbuka antara negara-negara di Asia," kata Wapres Kalla di Hainan, Cina, Kamis.

Saat ini, Pemerintah Indonesia membuka peluang kerja sama di bidang ekonomi dengan Cina, khususnya bagi investor dari Cina untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Wapres mengatakan Indonesia memiliki peluang pasar yang menjanjikan bagi negara-negara industri seperti Cina, Jepang dan Korea.

"Semua negara industri, khususnya Cina, butuh pasar yang lebih luas dan basis produksi lebih murah dibandingkan negara asalnya, serta pula memerlukan sumber daya besar. Kita, Indonesia, punya keduanya itu," katanya.

Dia menjelaskan yang diperlukan Indonesia untuk saat ini adalah membuat peraturan secara efisien untuk mempermudah investasi asing beroperasi di Tanah Air.

"Selain pasar yang luas, masuknya industri ke Indonesia menjadi lebih efisien karena banyaknya sumber daya khususnya tenaga kerja," tambahnya.

Indonesia sendiri merupakan pasar kedua terbesar bagi Cina, setelah Amerika Serikat, untuk berinvestasi.

Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia melakukan pendekatan kepada Pemerintah Cina guna mewujudkan kerja sama bilateral tersebut.

Total realisasi penanaman modal asing, kecuali sektor hulu migas dan keuangan, dari Cina ke Indonesia selama 2010 hingga 2015 mencapai 2,1 miliar dolar AS.

Berdasarkan data BKPM, Cina berada di urutan ke-11 negara asing yang merealisasikan penanaman modalnya ke Indonesia.

Pemerintah Indonesia dan Cina menargetkan komitmen investasi Cina di Indonesia untuk tahun 2016 sebesar 30 miliar dolar AS, yang hingga Februari lalu baru tercapai 10 persen. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI